KUDUS (SUARABARU.ID) – Petugas gabungan dari Satlantas Polres Kudus, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kudus, dan Jasa Raharja melakukan kegiatan ramp check atau pemeriksaan armada bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di Terminal Induk Jati Kabupaten Kudus.
Kegiatan itu digelar sebagai satu persiapan dalam menyambut liburan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru).
Kasat Lantas Polres Kudus, AKP Ragil Irawan melalui KBO Satlantas, Iptu Noor Alifi, menjelaskan, kegiatan ramp check ini untuk menjaga keselamatan pengguna jalan, khususnya pemudik yang akan pergi maupun datang ke Kabupaten Kudus dengan menggunakan armada bus AKAP. Sengaja kami dilakukan lebih awal daripada Operasi Lilin Candi 2023 karena menyesuaikan hari pertama libur sekolah.
“Jadi hari ini bersamaan dengan hari pertama libur sekolah. Kami melakukan pengecekan surat-surat kendaraan semisal SIM dan STNK maupun kelayakan kendaraan itu sendiri. Meliputi lampu utama, rem, Apar, wiper, kotak P3K dan lampu sein apabila tidak menyala atau kurang kami suruh untuk membetulkan dulu,” kata Iptu Noor Alifi, Rabu (20/12/2023).
Iptu Alifi menambahkan, selain kegiatan ramp check, petugas juga melakukan cek kesehatan dan narkoba bagi awak bus (sopir dan kernet) bersama Si Dokkes Kudus.
“Yang kami cek bukan hanya kelayakan kendaraan. Tetapi juga kondisi kesehatan para awak bus. Tujuannya untuk menjaga keselamatan penumpang dan pengguna jalan,” imbuhnya.
Menurut KBO Satlantas, arus mudik menjelang Nataru kali ini akan ada peningkatan pemudik, tetapi tidak signifikan (peningkatannya). Ia memperkirakan lonjakan arus mudik Nataru akan mulai meningkat pada 23-24 Desember 2023.
“Kalau sekarang di Kabupaten Kudus belum terlihat lonjakan arus mudik Nataru. Hilir mudik kendaraan yang melintas memang cukup ramai,” ungkapnya.
Sementara itu, Kasi Lantas Dishub Kabupaten Kudus, Nugroho menambahkan, apabila selama ramp check terdapat armada yang tidak bisa memenuhi standar kelayakan. Semisal fungsi rem kurang, lampu mati, ataupun ban bus sudah halus, akan kami memberikan waktu kepada PO bus terkait untuk menganti atau memperbaiki kelengkapannya.
“Kalau ada bus yang tidak layak jalan, biasanya dari PO bus terkait sudah menyiapkan kendaraan lain. Jadi penumpang akan dipindahkan ke armada lain,” ujarnya
Ali Bustomi