blank
Kasat Intelkam Polres Grobogan, AKP Joko Susilo saat memberikan penjelasan tentang bahaya black campaign. Foto : Tya Wiedya.

GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Kasat Intelkam Polres Grobogan, AKP Joko Susilo mengajak masyarakat untuk tidak tergiur dengan black campaign atau kampanye hitam yang rentan terjadi pada saat tahapan pemilu.

Hal itu dipaparkannya dalam kegiatan Sosialisasi Pengawasan Konten Internet di Kyriad Grandmaster Hotel Purwodadi, Senin (18/12/2023).

Di hadapan para peserta yang terdiri dari perwakilan mahasiswa, organisasi kepemudaan dan sejumlah awak media, AKP Joko Susilo menerangkan pentingnya untuk menghindari black campaign yang sangat membahayakan.

815 APK Peserta Pemilu Ditertibkan Bawaslu Kota Semarang, Langgar Ketentuan Kampanye

Dalam kesempatan itu, Kasat Intelkam Polres Grobogan AKP Joko Susilo menjelaskan tentang bahaya black campaign atau kampanye hitam dalam tahapan pemilu.

Menurut AKP Joko Susilo, kampanye hitam adalah suatu model atau perilaku atau perbuatan atau cara berkampanye yang dilakukan seorang calon, sekelompok orang atau parpol bahkan simpatisan dengan cara menghina atau mencemarkan nama baik denagn sasaran lawan atau calon lainnya.

“Kampanye hitam ini berbahaya karena dapat merusak reputasi seseorang dalam kehidupan berdemokrasi,” jelas AKP Joko Susilo.

Dirinya memaparkan bahwa kampanye hitam ini biasa ditemukan dalam akses yang illegal atau akun palsu dalam penyebaran fitnah, penyebaran ujaran kebencian, manipulasi dokumen, penyebaran berita hoax dan penyalahgunaan data pribadi.

“Karena itu jangan sampai Anda termakan hoax dengan kampanye hitam melalui kanal illegal atau akun palsu karena seperti yang saya sampaikan tujuan dari kampanye hitam sendiri untuk memecah persatuan dan kesatuan dalam berdemokrasi,” tambahnya.

Selain AKP Joko Susilo, pemateri lain yakni Intan Hidayat meminta kepada para peserta agar mengawasi jari masing-masing saat mengakses sebuah informasi yang terkait dengan tahapan Pemilu ini.

Bagi pria yang hadir mewakili Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Jawa Tengah, Intan Hidayat memberikan tips mengonsumsi informasi yang tepat.

blank
Perwakilan SMSI Jawa Tengah, Intan Hidayat saat memberikan pemaparan terkait pengawasan konten internet kepada para peserta. Foto : Tya Wiedya.

Menurut dia, tips mengonsumsi informasi yakni dengan selalu skeptis, selalu berpikiran terbuka, cek identitas atau track record website atau akun, cek tanggal posting, jangan tergiur oleh judul atau konten.

“Kemudian baca artikel sampai tuntas dan telusuri sumbernya, kemudian cek pembuatnya dan orang yang menyebarkan. Anda semua bisa menanyakan langsung kepada ahlinya,” papar pria yang akrab disapa Hidayat ini.

IKP Landai

Sementara itu, Ketua Bawaslu Grobogan, Fitria Nita Witanti menjelaskan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) di Kabupaten Grobogan berada di posisi rawan sedang dengan poin 22,892. Dengan IKP tersebut, Kabupaten Grobogan masih cukup landai. Meski demikian, dirinya meminta agar semua pihak tidak boleh berpangku tangan.

“Tetap harus ada pengawasan dan pencegahan. Salah satu ikhtiar Bawaslu adalah melibatkan unsur partisipasi masyarakat Grobogan agar bisa meningkat dalam pelaksanaan Pemilu yang digelar pada tahun mendatang,” ujar Fitria Nita Witanti.

Bawaslu Jawa Tengah Bakal Rekrut 117.000 Pengawas TPS, Ini Syaratnya

“Bawaslu Grobogan punya tugas konstitusi yaitu soswatif atau sosialisasi pengawasan partisipatif yang diatur dalam Perbawaslu Nomor 2 tahun 2023,” jelas Fitria, sapaan akrabnya.

Dirinya juga menjelaskan, kampanye di akun media sosial saat ini terpantau belum ada pergerakan untuk platform tersebut, namun peserta pemilu sudah setor 20 akun media sosial per masing-masing platform.

“Fokus pengawasan selanjutnya adalah peserta Pemilu. Kami antisipasi pula munculnya akun illegal yang membawa konten politisasi SARA dan Hoax,” tambah perempuan kelahiran Kulonprogo ini.

Tya Wiedya