Mahasiswa KKN Unnes Giat 6 Desa Jagalan dalam aksi peduli terhadap wisata sungai di Desa Jagalan. Foto: Dok/Unnes

Sementara itu Ketua Fasilitator dari Komunitas Eleng Waspodo Siogo (EWS), Tukiyem, mengatakan, kegiatan rutin yang akan terus dilakukan di Sungai Poitan tersebut salah satunya adalah bersih-bersih setiap Sabtu sore.

“Kami ingin menekankan masyarakat dan wisatawan untuk tidak membuang sampah di sungai, tetapi membuang sampah di tempat sampah. Apalagi kami membuka kelas edukasi bencana yang membuat wisatawan banyak yang datang,” tegasmya.

Mahasiswa Unnes Giat 6 juga melaksanakan program manajemen bank sampah. Pada program tersebut dilakukan pembenahan fasilitas tempat sampah. Ketua program tersebut, Nur Chafidhoh, menerangkan, ada beberapa tempat sampah yang hilang dan sudah tidak menarik.

“Kami mendaur ulang ember cat dan menyulapnya menjadi tempat sampah yang cantik dengan warna yang menarik. Selain itu, dilakukan pembuatan poster tentang bank sampah, edukasi pemilahan sampah sesuai warna, dan poster pemasaran Wisata Sungai Poitan atau outing class” tegas Chafidhoh.

Selain itu, mahasiswa Unnes Giat 6 melakukan pembenahan terhadap poster edukasi bencana alam. Mereka membuat poster mitigasi bencana alam sesuai media yang tersedia di wisata Sungai Poitan. Enam poster mitigasi bencana alam telah dibuat, yaitu gunung meletus, gempa bumi, tanah longsor, banjir, angin ribut, dan kebakaran.

Kolaborasi tim KKN Unnes Giat 6 Desa Jagalan dengan masyarakat dan komunitas sungai di Desa Jagalan menjadi aksi nyata peduli mahasiswa terhadap perkembangan Sungai Poitan.

Ning S