blank
Lestari Moerdijat memberikan sambutannya secara daring, di acara Sosialisasi Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, untuk pengurus dan anggota Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (6/12/2023). Foto: lmc

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Perpaduan nilai kepramukaan yang bersumber dari nilai empat konsensus kebangsaan, harus menjadi pendorong generasi muda untuk terus tumbuh dan berkembang, menghadapi setiap tantangan berbangsa dan bernegara.

Hal itu seperti yang disampaikan Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat secara daring, dalam acara Sosialisasi Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, di depan para pengurus dan anggota Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (6/12/2023).

”Setiap butir Trisatya yang merupakan janji Pramuka dan Dasa Dharma Pramuka yang mengandung nilai-nilai kebangsaan, harus menjadi panduan kehidupan bermasyarakat dari para pemuda, dalam menjawab berbagai tantangan dalam berbangsa dan bernegara,” kata Lestari.

BACA JUGA: Kurang Satu Jam, Polres Tegal Kota Ungkap Kasus Pembunuhan di Pasar Randugunting

Menurut dia, Pramuka memiliki nilai-nilai dasar Dasa Dharma, yang menyatukan seperti ketakwaan, cinta alam dan kasih sayang, patriot dan ksatria, patuh dan suka bermusyawarah, rela menolong dan tabah, rajin, terampil serta gembira.

Ketakwaan, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, merepresentasi relasi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa, kasih sayang menunjukkan keutuhan relasi antar-manusia sekaligus model kemanusiaan, yang ditunjang prinsip adil dan adab.

”Sedangkan patuh dan suka bermusyawarah, mendeskripsikan model kehidupan sosial yang mengedepankan dialog,” imbuhnya.

BACA JUGA: Dukungan Perempuan Nahdhliyin Jadi Energi bagi Siti Atikoh

Menurut Rerie, yang juga anggota Komisi X DPR RI itu, pada akhirnya kerelaan, ketabahan, keterampilan dan kegembiraan, adalah muara yang diharapkan untuk bisa memajukan suatu kelompok.

”Keseluruhan proses kehidupan menjadi bermakna, karena ruang-ruang sosial menghadirkan jiwa muda yang mengedepankan nilai kebangsaan dan kebudayaan,” ujar anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem itu.

Belajar dari sejarah lahirnya gerakan Pramuka, Rerie yang juga legislator dari Dapil II Jawa Tengah itu berpendapat, jiwa yang muda senantiasa mengedepankan spiritualitas, kemanusiaan, persatuan, dialog dan keadilan.

BACA JUGA: Ganjar Jadi Warga Kehormatan Suku Adat Dayak Kalimantan Timur

”Jiwa yang muda, mengedepankan persatuan bangsa, meningkatkan partisipasi dan kerelaan untuk menyatukan ide dalam geliat pembangunan,” lanjut dia.

Disampaikan juga, generasi muda harus mampu merevisi pandangan dan orientasi tindakan, untuk menjaga warisan budaya dari gempuran disrupsi dan pesatnya perkembangan teknologi di era globalisasi. Selain itu, sekaligus menjaga keutuhan bangsa dari sejumlah potensi yang dapat memecah-belah persatuan bangsa.

”Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, harus direfleksikan dan dikukuhkan menjadi basis tindakan generasi penerus, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, menuju terwujudnya Indonesia Emas 2045,” tandas Rerie.

Riyan