blank
Tutuk Ari Arsanti raih gelar doktor. Foto: Dok/UKSW

Dosen kelahiran 45 tahun silam tersebut mengambil konteks penelitian collaborative innovation (CI) sebagai bentuk spesifik dari OI. Selanjutnya, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan tipologi peran MSDM dalam berbagai fase CI, yaitu Pre-Collaboration Phase, Ongoing Collaboration Interaction Phase, dan Post-Collaboration Phase.

Berdasarkan disertasinya, sejumlah temuan yang menjadi hasil penelitiannya yaitu peran MSDM dalam menemukan tim yang tepat, mengelola knowledge flow dalam OI, menguatkan kemampuan inovasi perusahaan melalui OI, serta peran MSDM dalam OI.

Terus mengembangkan diri

Sementara itu, mewakili promotor, Kepala Departemen Manajemen Albert Kriestian Novi Adhi Nugraha, S.E., M.M., Ph.D., menyampaikan ucapan selamat kepada Tutuk Ari Arsanti. Ia menyebut kolaborasi bimbingan pihak internal dengan pihak eksternal, dalam hal ini khususnya dari University of Twente, Netherlands merupakan kolaborasi yang sangat baik.

“Penelitian yang dilakukan dengan menempatkan diri secara kritis dengan memilih setting open innovation dan collaborative innovation tidaklah mudah, namun Anda bisa melaluinya dengan baik. Selamat memasuki karir akademisi, terus kembangkan diri Anda,” pesannya.

Dekan FEB menyebut bahwa hari ini merupakan hari yang membahagiakan karena Tutuk Ari Arsanti dapat menyelesaikan pendidikannya dengan baik. Diungkapkannya, ini bukan merupakan akhir namun awal untuk mengimplementasikan dan mengembangkan ilmu.

Ia menyatakan kelulusan ini menambah dosen bergelar doktor, di mana saat ini FEB memiliki presentasi dosen bergelar doktor sebanyak 60%. Disebutkannya, Doktor Tutuk menyumbang 1 doktor lagi di Prodi DM sehingga memperkuat prodi tersebut.

“Terima kasih atas kerja kerasnya. Ini merupakan kebanggaan kita semua dan pencapaian yang luar biasa. Saya harap bisa menjadi inspirasi,” pungkasnya.

Ning S