blank
Petugas dari KAI Daop IV Semarang melakukan pemeriksaan jalur rel kereta untuk menjamin keselamatan perjalanan kereta. foto KAI

SEMARANG (SUARABARU.ID) – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 4 (Daop IV) Semarang melakukan pemeriksaan lintas di wilayah selatan Daop 4 Semarang, yang dimulai dari perbatasan wilayah pada Km 68+200 petak jalan Gundih – Goprak Kabupaten Grobogan hingga Stasiun Semarang poncol.

Pemeriksaan jalur rel kereta ini dalam rangka menghadapi datangnya musim hujan yang sudah mulai terjadi pada beberapa pekan ini. Berdasarkan informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sebagian wilayah Indonesia diperkirakan mengalami Awal Musim Hujan 2023/2024 pada bulan Oktober hingga Desember 2023.

Adapun puncak musim hujan 2023/2024 diperkirakan terjadi pada bulan Januari dan Februari 2024.Oleh karena itu KAI Daop IV melakukan berbagai langkah antisipasi untuk meminimalisir gangguan yang dapat mengganggu perjalanan kereta api.

“KAI terus berupaya dalam menyiapkan segala aspek untuk mewujudkan keamanan dan keselamatan perjalanan kereta api khususnya dalam menghadapi musim hujan yang saat ini sudah mulai terjadi,” kata Kepala Daop 4 Semarang KAI, Daniel Johannes Hutabarat, dalam keterangan persnya, Kamis (2/11/2023).

KAI Daop 4 Semarang melaksanakan pemeriksaan dengan menggunakan kereta dresin dengan memeriksa kondisi jalur rel KA sepanjang 70 kilometer dan memeriksa 10 stasiun yang dilewati mulai dari Kabupaten Grobogan, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Demak hingga Kota Semarang.

Seperti diketahui, akibat dari fenomena El Nino yang berpengaruh pada anomali cuaca pancaroba, musim kemarau tahun ini terbilang ekstrem dengan cuaca yang lebih panas dibandingkan musim kemarau biasanya.

“Ini menjadi perhatian KAI, setelah ini akan ada musim hujan yang mengakibatkan peningkatan debit air yang harus diwaspadai. Kondisi tanah yang semula dari kering menjadi lumpur menjadi perhatian khusus dari Daop 4 Semarang untuk ditindaklanjuti,” kata Daniel.

Adapun pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat langsung kondisi prasarana di lintas, yang meliputi keandalan jalur rel ka dan persinyalan, daerah rawan genangan air dan banjir, fasilitas layanan pelanggan dan kebersihan yang berada di stasiun, serta kesiapan sdm kereta api di setiap wilayah stasiun yang dilewati.

Di wilayah Daop 4 Semarang, saat ini terdapat 22 daerah berpotensi gangguan alam yang dinilai memiliki potensi bahaya, mulai dari banjir, amblesan, hingga tanah longsor. Jumlah daerah berpotensi gangguan alam tersebut, sudah mengalami penurunan dari tahun 2021 yang berjumlah 51 daerah dan pada tahun 2022 berjumlah 36 daerah.

“Berbagai perbaikan sudah kami lakukan, sehingga jumlah daerah yang berpotensi gangguan alam tersebut dapat berkurang,” tandas Daniel.

Ada 22 daerah berpotensi gangguan alam yang masih dalam penanganan pihak KAI Daop 4 Semarang diantaranya: 11 titik di wilayah Kabupaten Grobogan, 3 titik di wilayah Kota Semarang, 2 titik di wilayah Kabupaten Blora dan Pekalongan, serta beberapa titik lainnya.

Dari sisi kesiapan material, KAI Daop 4 Semarang telah menyiapkan AMUS (Alat Material Untuk Siaga) pada 26 titik, meliputi: Tegal, Pemalang, Petarukan, Pekalongan, Batang, Kuripan, Weleri, Kalibodri, Kaliwungu, Semarang, Brumbung, Gubug, Kedungjati, Gambringan, Panunggalan, Kradenan, Doplang, Randublatung, Cepu, Kedungjati, Gundih dan Ambarawa.

AMUS yang disiapkan tersebut berupa pasir, bantalan rel, dan peralatan ringan hingga alat berat seperti Mesin Perawatan Jalan Rel (MPJR) yang digunakan untuk merawat serta memelihara kondisi jalur rel agar tetap layak dilintasi oleh kereta api.

Diharapkan dengan adanya upaya ini akan mampu menciptakan kondisi operasi kereta api yang aman, nyaman dan selamat, serta adanya peningkatan layanan pelanggan di stasiun wilayah Daop 4 Semarang. KAI terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pelanggan kereta api.

“Di musim hujan ini, kami bekerja ekstra memastikan perjalanan kereta api berjalan dengan aman, lancar dan selamat. Hasil dari pemeriksaan ini nantinya sebagai bahan evaluasi dan kesiapan dari Daop 4 Semarang dalam menghadapi musim hujan sekaligus sebagai kesiapan masa angkutan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 di wilayah Daop 4 Semarang,” tutup Daniel.

Hery priyono