Kran yang mengalirkan air PDAM Tirta Moedal di rumah pelanggan dan Direktur Utama PDAM Tirta Moedal Kota Semarang, Yudi Indardo. Foto: wied/Hp

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Musim kemarau tahun 2023 membawa dampak kekeringan di berbagai wilayah Kota Semarang seperti Kelurahan Gondoriyo, Rowosari, Jabungan, Gedawang dan wilayah lain yang sumber airnya tergantung pada sumur artesis atau sumber-sumber alam seperti mata air.

Namun hal ini tidak terjadi dengan pelanggan PDAM. Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Moedal Kota Semarang, Yudi Indardo, menjelaskan jika pasokan distribusi air bagi pelanggan PDAM relatif aman.

Hal ini menepis kabar di masyarakat Kota Semarang tentang menipisnya cadangan air di ibu kota Provinsi Jawa Tengah. Demikian pula, untuk pengaduan air mati pelanggan PDAM juga relatif minim.

Hal ini terpantau di pelayanan call center PDAM untuk dampak gangguan pengaruh musim kemarau pengaduan air mati hanya lokal area yang sifatnya tidak lama dan dapat segera diatasi petugas teknik PDAM.

“Untuk saat ini produksi rata-rata air kami di akhir September 2023 mencapai 3.469 liter per detik dan rata – rata ini tidak ada perubahan sejak awal tahun 2023 hingga saat ini, yang artinya pasokan distribusi untuk pelanggan PDAM relatif aman, dan untuk stok air baku ke depan hingga musim penghujan tiba diprediksikan aman,” katanya belum lama ini.

Yudi menambahkan jika saat ini pihaknya juga sedang berupaya melayani permintaan sambungan rumah di daerah – daerah yang mengandalkan sumur artesis di mana pada saat ini sumur – sumur tersebut mengalami kekeringan, sehingga warga ingin beralih menggunakan air PDAM sebagai sumber utama mereka.

“Dengan beroperasinya IPA Jatibarang proyek KPPBU, sumber air kami cukup handal untuk dapat melayani pelanggan eksisting maupun siap untuk menambah jumlah pelanggan. Ditambah tahun ini sudah beroperasi IPA Pudak Payung berkapasitas 100 liter per detik yang kami fokuskan melayani pelanggan di wilayah selatan Kota Semarang,” katanya.

Yudi mengakui jika ada penurunan debit untuk sumber mata air dan sumur dalam tapi masih dapat diatasi dengan manajemen aliran air oleh petugas aliran dengan mencermati output sumber dan demand atau kebutuhan air pelanggan saat ini.

“Kami juga berharap hujan segera turun agar ketahanan air baku kami semakin aman, maka kemarin Senin (16/10/2023) teman-teman dari Dewan Pengawas, direksi dan pegawai muslim berikhtiar melaksanakan shalat istisqo di halaman kantor pusat yang mengharapkan hujan segera turun,” katanya.

Hery Priyono