Tim Siwo PWI Jateng berfoto bersama dengan Tim Perseto Mranggen, sebelum laga di Lapangan Daleman Mranggen, Sabtu (7/10/2023). Fotoo: Dok SIWO PWI Jateng

DEMAK (SUARABARU.ID) – Tim Sepak Bola Siwo PWI Jateng yang dipersiapkan mengikuti Porwanas di Sumbar tahun depan harus mengakui keunggulan tim jago tarkam Perseto Mranggen dengan skor 4-1.

Empat  gol kemenangan Perseto dicetak Slamet menit ke-20 dan 70, Eko menit ke-76 dan Hendro Bawono menit ke-84. Adapun gol memperkecil kekalahan dicetak melalui kaki Tofa menit ke-40.

Laga friendly game di Lapangan Daleman Mranggen, Demak, Sabtu (7/10/2023), berlangsung seru. Selain disaksikan ratusan penonton, tim tuan rumah pada babak kedua mengganti seluruh pemainnya, dengan pemain yang pernah merumput di liga Tanah Air.

Hal inilah yang menjadikan Tim Siwo PWI harus menerima  gelontoran tiga gol tanpa balas, meski pada babak pertama PWI sempat menahan imbang  1-1. Manajer tim sekaligus pelatih Perseto Mbah San mengaku senang dan bangga bisa ber-happy game dengan Tim PWI.

“Sebagai penghormatan buat Tim PWI, kami full team dengan memainkan teman-teman yang pernah berlaga di liga,” papar Mbah San.

Tercatat ada 10 mantan pemain liga yang memperkuat Perseto, yakni Ahsan Musthofa, Sukarmato eks Persikaba Blora, Arif Iksan penjaga gawang eks PPSM Magelang, Hendro Bawono eks Persis, PSS Sleman, Afif Rosidi eks Persinga Ngawi,Sugiyono eks PSIS, Supriyanto eks Persipur, Jarot eks PSD Demak, Ahmad Wiryo, Samuri PSIS.

“Biasanya Alejandro Tobar eks PSMS, Persib, Denny Rumba PSIS,  Abdul Rozak Petrokimia dan Dyas Bagus Badak Lampung hadir memperkuat Perseto. Mereka sudah konfirmasi tidak bisa merapat, karena ada keperluan keluarga,” terang Mbah San.

Pada babak pertama Afri dkk menggunakan formasi 4 4 2. Penjaga gawang Fikar,  dua striker dipercayakan pada Diaz dan Tofa. Empat gelandang diisi Gunawan, Lander, David, dan Kukuh. Barisan belakang diisi Fery, Afri, Wahyu Budy, dan Wahyu BP.

Jalannya pertandingan pada awal babak pertama  berlangsung lambat. Kedua tim terlihat  hati-hati dalam melakukan  serangan.

Menit ke-20 Tim PWI sempat kecolongan akibat lewat serangan balik.  Sebenarnya tendangan menyilang ke arah gawang tidak terlalu kencang. Namun, karena bola memantul ke tanah, sulit diantisipasi kiper Fikar.

Ketinggalan satu gol, Gunawan mengingatkan agar lebih intensif melakukan serangan dari sisi sayap. Dan betul saja, lima menit  menjelang babak pertama berakhir,  Afri dari bawah membawa bola disodorkan ke wing kanan yang diisi Soleh. Bola ditarik ke tengah diterima Lander.

Melihat Tofa bergerak ke depan, bola ditrupas. Dengan cermat bola diplessing ke sudut sempit gagal ditangkap Kiper Arif Iksan. Sampai Wasit Muhammad Saiful dari Askab Demak meniup peluit panjang, kedudukan tidak berubah skor imbang 1-1.

Memasuki babak kedua, Perseto tidak mau kehilangan muka di hadapan pendukungnya. Pelatih Mbah San merotasi seluruh pemain dengan pemain yang biasa mengikuti  tarkam. Sementara PWI memasukkan Anggit eks Persibat Batang, Ashok Winarno, Agung, Ashok.

Masuknya tenaga baru membuat kedua tim  tancap gas dengan melancarkan jual beli serangan.

Perseto dengan Kapten Ahsan Mustofa berusaha ingin menjebol barisan pertahanan PWI yang diisi Wahyu BP, Anggit, Fery dan Afri.  Pemain lawan sempat frustasi dengan pertahanan yang kokoh.

Kelemahan transisi  menjadi faktor PWI harus kebobolan menit ke-70.  Dua lawan dua, mempermudah Slamet kembali menambah pundi- pundi gol. Kejadian tidak terduga, Wahyu BP angkat handuk kehabisan nafas, diganti  Bayu eks Persebaya Yunior.

Tim Siwo PWI berusaha menyamakan kedudukan, lewat dua striker Diaz dan Tofa. Diaz yang berusaha menusuk masuk ke jantung pertahanan sengaja dijatuhkan. Namun, wasit hanya membiarkan pelanggaran berlalu.

Gol ketiga Perseto  berbau offside, seluruh pemain belakang PWI terlihat  mengangkat tangan. Namun, wasit tetap mengesahkan gol yang dicetak Eko menit ke-76.

Protes pun dilontarkan atas keputusan wasit yang dianggap merugikan Tim PWI. Gunawan meminta rekan- rekan untuk tenang dan kembali fokus bermain.

Memang Dewi Fortuna belum berpihak ke PWI, sedikitnya dua peluang emas yang mestinya 99 persen bisa menjadikan gol untuk menyamakan kedudukan gagal total. Begitu juga tendangan Diaz dan David yang tinggal berhadap-hadapan dengan kiper tendangannya melenceng tipis.

Empat menit menjelang bubar eks pemain PSS Sleman Hendro Bawono menunjukkan aksinya yang brilian, dua pemain  belakang PWI dilewati dan mengecoh kiper Fikar. Sampai wasit meniup peluit panjang,  kedudukan tidak berubah skor 4-1 untuk Perseto.

Koordinator Tim Siwo PWI Jateng Gunawan Wibisono mengapresiasi seluruh pemain PWI yang bertanding penuh semangat. Meski tuan rumah menurunkan pemain yang pernah berlaga di kancah liga, Tim PWI bisa mengimbangi meski harus menelan kekalahan.

“Terima kasih Mbah San, kami banyak belajar dari pemain-pemain hebat. Semoga silaturahmi ini tetap berlanjut,” papar Gunawan.

Manajer Tim Mbah San  meminta maaf apabila dalam pertandingan Sabtu sore kemarin sempat ada benturan.

“Kami mewakili Perseto mohon maaf. Dan kami siap terbuka seluas- luasnya untuk revans dengan PWI,” ujarnya.

Hery Priyono