blank
Empat pemuda peserta konvoi sepedamotor dan satu diantaranya membawa pentungan bambu serta diduga hendak berbuat onar, tengah dim diminta keterangan petugas Polresta Surakarta di Mapolresta setempat. Foto: dok/RestaSka

SURAKARTA (SUARABARU.ID) – Tim Sparta Polresta Surakarta mengamankan empat pemuda dari luar Solo karena membawa pentungan bambu ketika melakukan konvoi motor di kota Bengawan.

Ketika ditangkap dan ditanya petugas, keempat pemuda yakni AS (22), SHCK (18), AKF (19) dan AS (19) mengaku hendak balas dendam terhadap kelompok lain.

“Penangkapan empat pemuda yang dicurigai hendak membuat onar berlangsung ketika mereka melakukan konvoi mengendarai sepeda motor di Jalan Letjen Sutoyo Jebres Solo dinihari tadi sekitar jam 03.00 WIB,” kata Kapolresta Surakarta Kombes. Pol. Iwan Saktiadi, SIK, MH, MSi ketika dikonfirmasi melalui Kasat Samapta Kompol Arfian Riski Dwi Wibowo, SIK, Jumat (6/10/2023).

Penangkapan terhadap eempat pemuda yang diduga hendak berbuat onar, lanjut Kasat Samapta Polresta Surakarta, berawal ketika Tim Sparta Sat Samapta mendapat informasi dari Call Center Tim Sparta bahwa di jalan Letjen Sutoyo ada segerombolan anak muda dengan mengendarai Sepeda motor melakukan konvoi dengan meggunakan alat.

Tim Sparta yang sedang melakukan pemantauan di jalan Sumpah Pemuda guna antisipasi bubaran kegiatan pengajian di wilayah Boyolali dari salah satu perguruan silat, langsung menuju lokasi sesuai informasi masyarakat.

Hasilnya Tim Sparta bertemu dengan rombongan konvoi puluhan sepeda motor. Melihat adanya kerumunan, petugas segera melakukan pemecahan massa. Dalam tindakan ini, petugas mengamankan empat orang dan seseorang dari pelaku kedapatan membawa potongan bambu.

“Mereka langsung diamankan berikut barang bukti berupa sebatang potongan bambu  dan dua unit sepeda motor yang digunakan pelaku ke Mapolresta Surakarta,” kata Kompol Arfian.

Kepada polisi, tambahnya, para pelaku mengaku hendak melakukan aksi balas dendam. Tindakan disebut teraklhir hendak dilakukan karena sebelumnya teman-teman dari kelompok perguruan silat yang sama dari pelaku, dihadang salah satu perguruan silat lainnya.

“Dalam pengadangan yang terjadi sempat ada keributan antarkedua perguruan silat tersebut”, kata  Kompol Arfian Riski Dwi Wibowo, SIK sembari menambahkan kasusnya ditindak lanjuti sesuai prosedur.

Bagus Adji