blank
ANTUSIAS - Warga Warungasem Batang antusias membelu bahan pokok di lokasi pasar murah. (Foto: Diskominfo)

BATANG (SUARABARU.ID) – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bersama Bank Indonesia Cabang Tegal kembali menggelar Operasi Pasar Murah untuk mengatasi inflasi dan kenaikan harga bahan pokok, terutama beras. Sebanyak 200 paket disiapkan dan diperuntukkan bagi warga kurang mampu di Kecamatan Warungasem.

Tiap paketnya berisi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), minyak goreng dan gula pasir dengan harga per paket Rp 80 ribu. Beras SPHP yang dijual di Operasi Pasar Murah seharga Rp 52 ribu, sedang di pasar Rp 54 ribu tiap 5 kilogram. Sedangkan beras medium dari Gapoktan dijual Rp 12 ribu dan Rp 13 ribu per kilogram di pasaran.

Operasi Pasar Murah yang intens digelar di 8 kecamatan, membawa keberkahan tersendiri bagi petani sayuran. Kepala bidang Ketahanan Pangan, Dispaperta Batang Dewi Wuryanti mengatakan, kegiatan ini turut menghadirkan para petani sayur dengan diberikan kesempatan menjual langsung ke konsumen. Sayuran yang dijual lebih murah dibanding di pasar.

“Mereka sedang memasuki masa panen, sehingga bisa langsung terjual. Otomatis perekonomian petani ikut terangkat,” katanya, saat memantau Operasi Pasar Murah, di halaman Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang, Selasa (3/10/2023).

Salah satu petani sayur dari Kecamatan Bawang, Faurul mengatakan, Seluruhnya harga sayuran di bawah pasar. Bawang merah hanya Rp15 ribu, cabai merah keriting Rp25 ribu, tomat Rp5 ribu. Semuanya lebih murah Rp2 ribu sampai Rp3 ribu dibandingkan di pasar.

“Sayuran yang dijual seperti kangkung, caisin dan lainnya hanya Rp2 ribu sampai Rp3 ribu per ikatnya. Saat ini masyarakat lebih membutuhkan harga pangan yang lebih terjangkau,” jelasnya.

Tak hanya beras dan minyak, namun harga telur pun tak kalah murah, warga cukup merogoh kocek Rp23 ribu, dibandingkan harga di pasar Rp25 ribu per kilogramnya.

Gelaran Operasi Pasar Murah kedua ini dilakukan di halaman Kecamatan Warungasem. Sasaran diutamakan bagi warga kurang mampu yang tersebar di 18 desa, antara lain: Warungasem, Banjiran, Kalibeluk, Gapuro, Masin, Cepagan hingga yang terjauh Pandansari.

Sementara itu, Camat Warungasem Darsono menyampaikan, harga sembako di pasar masih cukup tinggi, sehingga Operasi Pasar Murah menjadi salah satu cara untuk meringankan beban perekonomian warga yang termasuk kurang mampu. “Warga sangat antusias dan ini bisa menjawab keresahan mereka terkait kenaikan harga bahan pangan,” ujar dia.

Nur Muktiadi