MAGELANG (SUARABARU.ID) – Pemkot Magelang membagi alat Antropometri Kit kepada sebanyak 198 Posyandu se Kota Magelang. Antropometri Kit adalah rangkaian alat yang berfungsi untuk mendeteksi stunting pada anak melalui pengukuran berat badan, panjang dan tinggi badan, serta lingkar lengan atas dan kepala.
Secara simbolis penyerahan dilakukan Wali Kota Magelang dr Muchamad Nur Aziz dan Wakil Wali Kota Magelang M Mansyur selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Magelang, pada acara Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) TPPS di Pendapa Pengabdian beberapa hari lalu.
‘’Semua Posyandu mendapat alat Antropometri Kit yang sama, sehingga diharapkan hasil timbangan (anak) juga akan sama. Data hasil penimbangan yang diperoleh pun akan kuat dan tepat, untuk menggambarkan gizi anak di 1.000 hari daur hidupnya,’’ terang Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPMP4KB) Kota Magelang, Nasrodin.
Dia menerangkan, saat ini stunting merupakan masalah yang strategis, karena menyangkut eksistensi masa depan bangsa. Selain itu, stunting bukan hanya masalah pada kondisi tubuh yang pendek saja, tetapi kondisi ini jauh melibatkan pada terindikasinya suatu infeksi kronis, dan berulang serta muatan asupan yang tidak adekuat.
‘’Bila kondisi ini terus berlangsung dan tidak tertangani, maka akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada anak. Maka, Rakortek TPPS ini dilaksanakan dengan tujuan untuk membahas upaya percepatan penurunan stunting pasca komitmen rembuk stunting,’’ tegasnya.
Wakil Wali Kota Magelang, M Mansyur memaparkan, data survei status gizi Indonesia (SSGI) 2022 Kota Magelang mengalami peningkatan 0,6% angka stuntingnya, yang semula di tahun 2021 sebesar 13,3% menjadi 13,9%.
Pihaknya meminta agar program percepatan penurunan stunting dapat lebih dilaksanakan secara sinergis melalui pengoptimalan peran lintas sektor, swasta, perguruan tinggi, masyarakat dan media secara nyata.
Adapun alat Antropometri yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik Kementerian Kesehatan tahun 2023 itu diserahkan guna mendukung pelaksanaan kegiatan Posyandu untuk memantau status gizi anak balita.
‘’Deteksi dini balita stunting bisa dilakukan di Posyandu dengan menggunakan alat yang Antropometri terstandar. Besar harapan saya alat ini dapat dimanfaatkan dengan baik guna pencegahan dan penurunan stunting di Kota Magelang,’’ ungkapnya.
Wali Kota Magelang dr. Muchamad Nur Aziz optimistis angka stunting di Kota Magelang bisa ditekan semaksimal mungkin. Ini dibutuhkan kerja sama seluruh stakeholder.
‘’Kita harapkan ke depan Kota Magelang zero stunting. Upaya-upaya yang sudah dilakukan di antaranya dengan pemberian makanan tambahan kepada anak-anak, ibu hamil. Programnya juga sudah masuk di APBD 2023 Perubahan dan 2024,’’ jelasnya. (pemkotmgl)