Bermain ayunan di Pantai Ombak Mati, Bondo, Jepara. Foto: Widiyartono R.

PANTAI Bondo adalah salah satu pantai indah yang dapat ditemukan di Jepara. Wilayah ini menjadi titik paling menakjubkan di antara Pantai Kartini dan Pantai Bandengan, yang keduanya merupakan ikon dari tempat kelahiran Ibu Kartini.

Dalam keadaan biasa, wilayah ini menjadi alternatif jika kedua kawasan tersebut sudah penuh. Meskipun belum begitu terkenal, namun di kalangan masyarakat sekitar Jepara, tempat ini masih memiliki reputasi.

Selain memiliki pantai yang indah, tempat wisata ini juga menawarkan pemandangan yang cantik dari Pegunungan Muria yang menarik. Namun, untuk dapat menikmati pegunungan ini, diperlukan keberuntungan.

Hal ini disebabkan oleh sulitnya mendapatkan cuaca yang baik untuk menikmati pemandangan di kawasan ini. Jika seorang wisatawan berhasil melihatnya, itu dianggap sebagai sebuah keberuntungan.

Pasir putih meliputi area pantai ini secara luas, membentang dari satu ujung hingga ujung yang lain. Saat berbicara tentang gelombang laut, wilayah ini ditandai dengan gelombang yang sangat damai.

Namun, meskipun ombaknya begitu tenang, para pengunjung yang bermain air di sini tetap harus berhati-hati. Terkadang, ombak besar bisa datang tanpa pemberitahuan.

Tempatnya yang damai, sunyi, dan sepi menjadikan tempat ini pilihan bagi mereka yang ingin melepaskan kepenatan. Mereka mencari pengalaman hidup yang bebas dari keramaian manusia.

Menikmati sentuhan lembut angin yang menyapu kulit dengan lembut, sambil mendengarkan deburan ombak yang menjadi sebuah melodi yang ingin terus dinikmati.

Biasanya, pada akhir pekan, kawasan ini mulai ramai dengan kedatangan wisatawan. Yang menarik, banyak wisatawan dari luar kota Jepara yang datang untuk mengisi kawasan ini. Mereka seolah terpesona oleh daya tariknya sebelumnya.

Di tempat ini, para pengunjung dapat duduk santai sambil mengamati orang-orang yang sedang bermain. Menikmati suasana sambil duduk dan menikmati pemandangan pantai yang luas juga bisa menjadi pengalaman yang menarik.

Karena tempat yang indah, maka tempat ini cocok untuk spot foto. Yang menari, ada patung delam ditarik kuda di pantai ini. Cocok buat foto, dan sangat instagramabel.

Patung delman ditarik kuda, menarik untuk spot foto dengan latar belakang laut yang bening. Foto: Widiyartono R.

Kita juga bisa main ayunan yang ada di hamparan pasir, sambil memandang laut luas di depan, dan anak-anak yang bermain air.

Terdapat sebuah kafe yang sangat nyaman di sini. Konsepnya menarik dan memberikan kesan yang mendalam. Berbagai jenis minuman, baik panas maupun dingin, tersedia di sini, termasuk teh dan kopi yang bisa dinikmati oleh pengunjung selama kunjungan mereka.

Umumnya, pada saat cuaca panas yang sangat terik, banyak pengunjung yang memesan minuman segar seperti kelapa muda. Sensasinya, rasa haus akan langsung teratasi ketika menikmati segarnya air kelapa ini. Jadi, pastikan Anda mencoba pengalaman yang menyegarkan ini.

Tarif masuk ke Pantai Bondo Jepara memiliki dua kategori. Tiket masuk untuk anak-anak adalah sebesar Rp 7 ribu, sementara untuk dewasa dikenakan biaya sebesar Rp 10 ribu. Selain itu, ada tambahan biaya parkir sebesar 5 ribu rupiah untuk motor dan 10 ribu rupiah untuk mobil.

Harap dicatat bahwa jumlah tiket masuk dan biaya lainnya dapat berubah sewaktu-waktu.

Lokasi Pantai Bondo Jepara terletak di Desa Bondo, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara. Jarak antara tempat ini dan pusat kota Jepara adalah sekitar 17 kilometer, dengan waktu perjalanan sekitar 10 hingga 30 menit, tergantung pada kondisi lalu lintas saat itu. Penting untuk diingat bahwa Jepara saat ini mengalami peningkatan lalu lintas kendaraan bermotor.

Anda dapat mencapai Pantai Bondo dengan mengikuti rute dari pusat kota Jepara ke arah utara. Selanjutnya, arahkan kendaraan Anda menuju lampu merah yang terletak di pertigaan Mlonggo. Kemudian, ambil jalur kiri dan lanjutkan perjalanan selama sekitar 15 menit hingga mencapai pertigaan Bondo. Setelah itu, Anda dapat mengikuti petunjuk jalan yang tersedia dengan baik untuk mencapai Pantai Bondo.

Intan Kusuma Wardani –Mg