blank
Penjabat Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, menghadiri acara silaturahmi alumni Akpol angkatan 1988 di Wisma Perdamaian, Sabtu (16/9/2023). (foto HP)
SEMARANG (SUARABARU.ID) – Keberhasilan Provinsi Jawa Tengah menjadi provinsi terbaik dalam Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Badan Pangan Nasional merupakan hasil dari sinergi dari berbagai pihak.
Peran Polda Jateng dan Kodam IV/Diponegoro menjadi salah satu pendorong terciptanya ketahanan pangan dan stabilisasi harga pangan masyarakat.
Hal itu disampaikan Penjabat Gubernur Jawa Tengah Komjen Pol (Purn) Drs Nana Sudjana AS, MM, saat menghadiri acara silaturahmi Atmani Wedana atau alumni Akpol angkatan 1988 di Wisma Perdamaian, Sabtu (16/9/2023).
Acara itu dihadiri oleh Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi, Ketua Atmani Wedana Irjen Pol (Purn) Rikwanto, dan alumni Akpol.

“Kemarin ada acara pertemuan di Bali terkait dengan masalah pangan, inflasi, dan lain-lain. Salah satunya penghargaan terkait masalah pangan yaitu Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Provinsi Jawa Tengah menempati peringkat pertama terbaik,” kata Nana Sudjana.

Nana menjelaskan keterlibatan kepolisian dan TNI dalam menjaga ketahanan pangan dan stabilitas harga pangan sangat penting. Kepolisian dalam hal ini Polda Jateng dan Kodam IV/Diponegoro sangat aktif dalam Satgas Pangan bersama Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian, Bulog, dan Kejaksaan.

Mulai dari turun ke lapangan memantau harga pangan di pasar hingga berbagai program untuk menjaga pasokan pangan melalui diversifikasi pangan masyarakat.

Pantauan dilakukan terus-menerus oleh Satgas Pangan Jawa Tengah, baik dari storage, distribusi, maupun pasokan di pasar.

Respons cepat setiap ada indikasi kenaikan harga komoditas pangan menjadi salah satu penilaian dari Badan Pangan Nasional RI. Di sinilah kolaborasi dan elaborasi itu dilakukan antara kepolisian, TNI, dan instansi terkait.

“Sinergi dan kolaborasi di antara jajaran terkait seperti Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian, BUMN, BUMD, dan TNI/ POLRI sangat penting. Kami berharap ini bisa terus dilakukan dan ditingkatkan,” katanya.

Diversifikasi pangan yang digalakkan oleh pemerintah pusat juga direspons dengan baik oleh Kepolisian dan TNI. Misalnya dalam memanfaatkan lahan tidur dan pemberdayaan masyarakat untuk gerakan menanam tanaman pangan alternatif.

Hal ini ditunjukkan dari sejumlah program yang sudah dilakukan baik oleh Polda Jateng maupun Kodam IV/Diponegoro seperti penanaman jagung serta umbi-umbian di lahan tidur milik TNI/Polri.

“Kemudian kami juga akan menggencarkan gerakan diversifikasi pangan. Itu mulai dari jagung, umbi-umbian, dan sumber karbohidrat lainnya. Polda Jateng dan Kodam IV/Diponegoro sudah melakukan ini,” katanya.
HERY PRIYONOÂ