blank
Suasana FGD yang digelar LPPM Universitas Slamet Riyadi Surakarta dengan pembicara Bakti Wibowo dari PRTH BRIN yang memaparkan Pengembangan Riset Kolaborasi dengan Mitra Dalam dan Luar Negeri dalam rangka Peningkatan Kualitas Institusi. (Dok/Unisri)

SURAKARTA (SUARABARU.ID) – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan pembicara Bakti Wibowo dari PRTH -Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Kegiatan dengan tema Pengembangan Riset Kolaborasi dengan Mitra Dalam dan Luar Negeri dalam rangka Peningkatan Kualitas Institusi, diperuntukkan bagi dosen Unisri.

“Focus Group Discussion mengenai Riset Kolaborasi yang digelar LPPM Universitas Slamet Riyadi diperuntukan para dosen Unisri”, kata Ketua Panitia FGD Yani Asri, melalui Humas setempat, Selasa (12/9).

Ketua panitia FGD Yani Asri lembih lanjut menjelaskan , melalui kegiatan yang berlangsung sepekan sebelumnya pihaknya berharap staff pengajar setempat dapat belajar tentang bagaimana mengembangkan riset kolaborasi dari para narasumber.

Sekaligus  menggali berbagai peluang kolaborasi untuk meningkatkan kualitas riset dosen Unisri. “Di samping itu memperluas kontribusi Unisri bagi kemajuan bangsa dan negara melalui riset kolaborasi dengan bebagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri,” jelasnya.

Sementara itu narasumber Bakti Wibowo dari PRTH-BRIN memaparkan, kapasitas peneliti di Indonesia masih perlu terus ditingkatkan. Adanya penelitian kolaborasi antarinstitusi dalam negeri atau luar negeri maka kemajuan semakin mudah untuk diraih.

Selain meningkatkan kapasitas peneliti, masih ada lima manfaat lain dari riset kolaborasi. Pertama, mempercepat proses penelitian karena riset kolaborasi dilakukan secara bersama- sama sehingga cepat selesai.

Kedua, meningkatkan kualitas hasil penelitian, karena riset kolaborasi dilakukan bersama dengan lembaga yang lebih lengkap dan modern sarana risetnya.

Ketiga, menambah kapasitas inovasi di Indonesia, sebab penelitian dengan program kolaborasi akan mampu menambah kapasitas inovasi di Indonesia.

Keempat, penelitian lebih fokus pada topik global, sehingga menjadi solusi dari permasalahan global.”Terakhir, terbuka kesempatan berbagi akses fasilitas. Tentu saja hal ini akan meningkatkan keahlian peneliti dari Indonesia,” jelasnya.

Bagus Adji.