PATI (SUARABARU.ID) – Gua Wareh berada di kaki perbukitan pegunungan kapur utara tepatnya di Desa Kedumulyo, Kecamatan Sukolilo Kabupaten pati. Walaupun Gua ini kecil, tetapi gua tersebut mempunyai sumber mata air yang melimpah dan bisa dimanfaatkan masyarakat untuk kegiatan sehari hari.
Gua Wareh memiliki air yang sangat jernih dan sejuk, jernihnya air dari gua ini bisa dilihat dari segi warnanya yang tampak hijau alami, selain mandi para pengunjung juga bisa melewati bagian dari lorong gua dan dapat merasakan aura yang agak merinding akibat kegelapan selama berada di gua tersebut. Pengunjung yang akan menelusuri gua tersebut harus ekstra berhati- hati karena perjalanan yang sangat terjal dan licin.
Gua wareh tersebut mempunyai lorong ke kiri sepanjang 100 meter dan sungai bawah tanah ke arah kanan sejauh 50 meter. Para pengunjung yang akan menyusuri gua tersebut diwajibkan membawa peralatan yang dibutuhkan pencahayaan seperti senter.
Gua tersebut dipercaya menjadi tempat pertapaan semedi sesepuh punakawan dalam karakter pewayangan yang ada di Jawa yaitu Semar. Kabarnya Semar adalah jelmaan dewa yang datang di Pegunungan Kendeng guna untuk mandi di tujuh mata air, yang salah satunya adalah di Gua Wareh.
Di balik mitosnya, gua wareh terdapat ada air yang menetes dalam mulut gua sangat dipercayai bisa menyembuhkan segala penyakit. Maka dari itu para pengunjung berbondong -bondong untuk mandi didalam mulut Gua tersebut. Air mulut dari Gua Wareh dapat dijadikan sumber air bagi masyarakat sekitarnya terutama dalam pengairan sawah dan ladang .
Konon katanya warga sekitar sangat mempercayai kalau mandi di Gua wareh bisa membuat awet muda, selain digunakan untuk mandi Gua wareh juga bisa digunakan untuk mencuci baju dan mengkosek beras ketika sedang ada orang hajatan tiba .
“Kami sangat mempercayai apabila kita mandi atau cuci muka dengan air tersebut bisa awet muda dan cepat mendapatkan jodoh dan selain dari itu, pada saat musim kemarau tiba Gua wareh padat pengunjung guna untuk mandi dan cuci baju,” ujar Siti Dinda Ayu warga Kedumulyo.
Bagian depan mulut gua terdapat ada sisi khasnya, lebih tepatnya berada di samping kanan terdapat tiga pohon besar yang konon usiana mencapai ratusan tahun. Kendatipun saat ini pohon tersebut masih bercabang banyak dan akarnya menjulang indah.
Kepala Desa Kedumulyo Sutrisno mengungkapkan, tiga pohon besar itu usianya sudah mencapai ratusan tahun. Menurutnya keberadaan pohon itu dari dulunya memang sudah besar.
“Menurut mbah-mbah saya dulu, di Gua wareh pohonnya sudah sebesar itu mungkin usianya juga sudah ratusan tahun,“ terangnya.
Sedangkan Karsijan, Penasihat Kelompok Sadar Wisata (pokdarwis) di Gua Wareh mengatakan salah satu keunggulan gua yang bisa dimanfaatkan hingga saat ini adalah airnya, mata air yang mengalir dari dalam gua tersebut tidak pernah berhenti mengalir
Di dalam gua terdapat juga terowongan sepanjang 50 meter, terowongan tersebut menembus sampai perbukitan di belakang gua.
Intan Kusuma