Sebuah desa tampil dengan kesenian tradisionalnya, Sabtu (2/9) malam. Foto: eko

KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID) – Borobudur Night Carnival (BNC) 2023 dengan panggung kehormatan di depan kantor Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, diikuti 32 kontingen, Sabtu (2 September 2023) malam. Karnaval pada malam hari itu masing-masing peserta menyajikan potensi yang dimiliki.

Ribuan penonton pun berdesakan di sekitar panggung kehormatan yang disinari kemilau lampu malam itu. Setelah dibuka secara resmi oleh Sekda Kabupaten Magelang, Adi Waryanto, tontonan malam itu pun dimulai.Tari Gambyong dari komunitas Omah Borobudur tampil paling awal dengan tarian ungkapan selamat datang, pada pukul 19.40.

Di panggung kehormatan terlihat sejumlah pejabat tingkat provinsi, pemkab setempat, Forkompincam Borobudur. Berderet dengan penonton VIP yang memberi kontribusi tiket sebesar Rp 100 ribu/orang.

Adapun 32 peserta karnaval malam itu memulai perjalanan sejak pukul 20.30, setelah mendengarkan kata sambutan beberapa pejabat. Paskibraka 17 Agustus 2023 Kecamatan Borobudur tampil paling depan. Disusul kontingen
KPU Kabupaten Magelang yang memberikan pesan: Jangan jadi golput pada Pemilu 2024.

Disusul kontingen dari perusahaan sandal wisata Upanat, Taman Wisata Candi Borobudur, serta Museum dan Cagar Budaya Borobudur. Lalu kontingen SMA dan SMK Muhammadyah 1 dan 2, MTs Ma’arif.

Paskibraka 17 Agustus 2023 Kecamatan Borobudur, Magelang, tampil di Borobudur Night Carnival, Sabtu (2/9) malam. Foto: eko

Para perias pengantin yang tergabung dalam kontingen Tiara Kusuma tak mau kalah. Mereka tampil dengan menari-nari di depan panggung kehormatan.

Penampilan kontingen 20 desa pun masing-masing menampilkan potensi, maupun sejarah desanya. Yakni Desa Borobudur, Wanurejo,
Candirejo, Tegalarum, Kenalan, Ngargogondo, Giripurno, Kebonsari,
Majaksingi. Ada pula dari Desa Ngadiharjo, Giritengah, Sambeng,
Tuksongo, Kembanglimus, Bumiharjo, Bigaran, Tanjungsari, Karangrejo, Karanganyar dan
Wringinputih.

Kontingen memamerkan potensi yang dimiliki, tampil di depan panggung kehormatan, masing-masing selama empat menit. Misalnya saja dari Museum dan Cagar Budaya Borobudur menampilkan dramatari sejarah Borobudur. Tarian Gugur Gunung disajikan Desa Karanganyar.

Desa Kenalan yang tampil di urutan 12 dengan sajian dari Komunitas Peternak Sapi Desa Kenalan (Kopas). Lantaran di desa itu banyak peternak sapi. Mereka tampil jam 21.40 dengan membawa replika hewan sapi.

Lalu kontingen Desa Tanjungsari di urutan 14 yang menyajikan dramatari Babat Bumi Menoreh. Perlu diketahui, desa itu berada di Perbukitan Menoreh.

Meski malam itu hawa di wilayah Borobudur cukup dingin, ternyata tidak menyurutkan semangat warga untuk menonton karnaval malam itu. Bahkan banyak pengunjung melihat karnaval dari layar lebar yang dipasang di halaman kantor Kecamatan Borobudur. Mereka duduk lesehan dengan tertib.

Eko Priyono