JEPARA (SUARABARU.ID) – 75 Guru Matematika naungan LP. Ma’arif NU Jepara mengikuti capacity building Kurikulum Merdeka Mata Pelajaran Matematika. Kegiatan yang digelar atas kerjasama LP Ma’arif NU Jepara dengan Universitas PGRI Semarang tersebut akan dilaksanakan secara hybrid mulai tanggal 30 Agustus s.d. 3 September 2023.
Sedangkan kegiatan tatap muka dilaksanakan di aula 2 LP Ma’arif NU Jepara pada hari ini, 30 Agustus 2023. Sementara pertemuan berikutnya dilakukan secara online.
Ketua Tim Upgris Dr. Ali Shodiqin saat pembukaan mengatakan perubahan kurikulum pendidikan yang muncul silih berganti seiring pergantian menteri jangan dipahami secara keliru. “Sebab munculnya perubahan Kurikulum pendidikan adalah sebuah konsekuensi dari perkembangan masyarakat dan teknologi,” ujarnya. Empat hari ke depan kita bisa membahas banyak hal tentang Kurikulum Merdeka, utamanya mapel Matematika, tambah Ali Shodiqin
Acara bertajuk PKM Perancangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berbasis Kurikulum Merdeka bagi PC LP Ma’arif Jepara ini dihadiri Tim Upgris sebagai narasumber yaitu Dr. Ali Shodiqin, M. Si., Rina Dwi Setyawati, M. Pd., Agnita Siska Pramasdiahsari, M. Pd., M. Si., Dian Indahwuri, M. Pd., dan dua mahasiswa.
Sedang dari LP Ma’arif NU Jepara tampak hadir Ketua LP Ma’arif, Mualimin, Achmad Makhali, yang juga Ketua Pergunu Jepara, Mizan Sya’roni, Sali, Subekhan, dan jajaran pengurus lainnya.
Mualimin, Ketua LP Ma’arif NU Jepara mengatakan bahwa kegiatan Sosialisasi, Bimtek, dan pelatihan Kurikulum Merdeka telah dilaksanakan beberapa tahap. Mulai dari tingkat Kepala Madrasah, Waka. Kurikulum, Guru Inti, guru mapel, dan dalam waktu dekat kami mengundang pengurus MGMP untuk mengikuti penguatan kompetensi Kurikulum Merdeka.
” Kami berharap guru-guru Matematika dapat menyajikan pembelajaran dengan ceria, semangat, dan menyenangkan. Guru harus menguasai materi, strategi, dan metode pembelajaran yang tepat, apalagi dengan hadirnya Kurikulum Merdeka, guru harus mampu menerapkan model pembelajaran bervariasi karena siswa-siswi yang dihadapi punya kemampuan dan latarbelakang bervariasi pula,” ujarnya.
“Jangan selalu menyalahkan siswa kalau pembelajarannya tidak tuntas, tapi instrospeksi terhadap apa yang kita sajikan dalam pembelajaran,” urai Mualimin yang juga Ketua KKMTs 02 Jepara.
Adapun teknik pelatihan guru-guru Matematika ini dilakukan secara hybrid. Secara teoritis materi disampaikan langsung melalui tatap muka mulai materi Perencanaan pembelajaran, Pelaksanaan Pembelajaran, dan Evaluasi Pembelajaran. Sedangkan untuk penugasan, peserta melaksanakan secara online.
Kerjasama dengan Upgris Semarang ini merupakan salah satu kerjasama yang dibangun LP Ma’arif NU Jepara dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Kerjasama lain juga terjalin dengan lembaga lainnya, antara lain Unisnu Jepara, UIN Walisongo Semarang, Unwahas Semarang, Balai Diklat Keagamaan Semarang, Penerbit Erlangga, dan lain-lain.
Hadepe –Sub