BLORA (SUARABARU.ID) — Sekira empat bulan musim kemarau mengakibatkan kekeringan sejumlah wilayah di Kabupaten Blora Jawa Tengah.
Dampaknya warga mengalami krisis air bersih, sulit mendapatkan air terutama di Desa.
untuk membantu warga Blora, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Blora terus menyalurkan bantuan air bersih.

Ketua PMI Blora Ir. Sutikno Slamet mengatakan bahwa  hingga saat ini permintaan bantuan air bersih terus berdatangan. Sejumlah desa mengaku mulai kesulitan mendapatkan air bersih.

“Sampai hari ini kita sudah salurkan 25 tangki kapasitas 10 ribu liter. Selama anggaran kami masih ada, kita akan terus salurkan bantuan kepada warga,” kata Sutikno Slamet  kepada suarabaru.id. Jumat,  (18/8/2023).

Lebih lanjut, Sutikno Slamet menjelaskan bahwa  sejumlah desa yang telah mendapatkan bantuan air bersih dari PMI antara lain Desa Mernung di Kecamatan Cepu, Desa Harjowinangun di Kecamatan Japah, Desa Kemang Kecamatan Banjarejo,  Desa Galuk di Kecamatan Kedungtuban.

Kemudian Desa Sonokidul dan Karanggeneng di Kecamatan Kunduran, Kelurahan Wulung Randublatung dan Desa Singget dan desa gabusan di Kecamatan Jati,  selain itu, bantuan air juga disalurkan di Dukuh Grogol desa Doplang, Desa Randulawang dan Desa Jati.

“Masing-masing desa mendapatkan bantuan 2 tangki air. Karena sumber air jauh dari lokasi bantuan,  sehingga satu hari hanya mampu melayani 3 Desa. PMI Blora sudah berupaya melibatkan pihak ketiga  yang mempunyai tangki air, namun hari ini trouble sehingga hanya tangki PMI yang bisa jalan,” ungkap  Sutikno Slamet.

Sementara itu Rakimin warga Desa Jati, Kecamatan Jati,  mengatakan selama ini warga harus keluar desa untuk mencari air bersih. Sebab, sumur warga desa Jati sudah mengering karena tidak ada sumber air yang keluar.

“Kalau cari air keluar desa pak, jauhnya 7 kilometer,  saya ucapkan terima kasih PMI Blora telah memberi bantuan air sampai sini. Warga Jati sangat berharap ada bantuannya lagi,” ucap Rakimin.

Kudnadi Saputro