JEPARA(SUARABARU.ID) – Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) menyampaikan sejumlah langkah mitigasi menyusul meningkatnya motif penipuan digital seiring perkembangan teknologi mutkahir. Tujuannya, agar mahasiswa terhindar dari jejaring penipuan di jagad maya.
Hal tersebut mengemuka dalam pertemuan antara antara Koordinator Divisi (Kordiv) Program Siberkreasi Kementerian Kominfo RI, Abdurrahman Hamas Nahdly dengan mahasioswa Unisnu Jepara.
Pertemuan yang berlangsung di Auditorium Lantai Tiga Perpustakaan Unisnu , Sabtu (12/8/23) pagi ini dihadiri pula oleh Hindun Anisah Staf Khusus Kementerian Ketenaga Kerjaan (Kemnaker) RI yang diwakili Santi Andriyani dari PSGA Unisnu, kemudian Umar Said Burhanuddin seorang Pegiat Media
Pada pertemuan ini Abdurrahman Hamas Nahdly memaparkan lima motif penipuan yang sering terjadi.
“Kelima motif tersebut, yaitu Malware, virus untuk merusak device atau pencurian data pribadi; Phising, Mengelabui untuk mencuri data; Scam, Penipuan konvensional pendekatan personal; Catfishing, Menggunakan identitas palsu; Hacking, memanfaatkan kelemahan sistem keamanan device,” ujar Abdurrahman Hamas Nahdly
Ia mengingatkan, seiring berjalannya zaman, metode kian variatif. Tetap waspada dan menjaga device sebaik mungkin
Karena itu Kominfo merumuskan empat langkah agar terhindar dari proses penipuan di ruang digital. Mulai dari mengamankan perangkat digital dan mengamankan identitas digital yang merupakan langkah inti.
Disamping itu para mahasiswa juga harus mewaspadai penipuan digital dan memahami rekam jejak digital. “Di sini, pembacaan terhadap mobilitas dunia internet yang tidak wajar patut diwaspadai,” uangkanya.
“Misal dengan memperkuat pasword, pasang anti virus, serta pembatasan akses aplikasi. Cara ini setidaknya dapat mencegah terjadinya penipuan digital, ya meminimalisir,” terang dia di depan mahasiswa Unisnu Jepara.
Hadepe