blank
Suasana pertemuan Director of Strategic Partnership Global Katalys e.V, Doddy Primanda Kadarisman beserta rombongan  dengan Wakil Rektor V UMS, Prof, Supriyono, ST., MT., Ph.D.(memegang mik), bersama Kepala Biro Kantor Urusan Intermasional (BKUI), Andy Dwi Bayu Bawono, Ph.D, ketika berkunjung ke Universitas Muhammadiyah Surakarta, Sabtu, (12/8). Foto: Dok/UMS

SURAKARTA (SUARABARU.ID) – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS)  menerima kunjungan Global Katalyst e.V. Jerman. Sabtu, (12/8/2023).

Kunjungan organisasi nirlaba asal Jerman  dipimpin Director of Strategic Partnership Global Katalys e.V, Doddy Primanda Kadarisman, diterima Wakil Rektor V, Prof, Supriyono, ST., MT., Ph.D., bersama Kepala Biro Kantor Urusan Intermasional (BKUI), Andy Dwi Bayu Bawono, Ph.D, di Ruang Meeting, Kampus 2 UMS,

Director of Strategic Partnership Global Katalys e.V, Doddy Primanda Kadarisman dalam kata kedatangannya menyampaikan, organisasi yang diwakili merupakan asosiasi nirlaba dan didirikan di Stuttgart Jerman.

Asosiasi bertujuan membangun komunikasi, menjajaki kolaborasi masa depan, dan menjembatani kerja sama antar bangsa di bidang pendidikan, sosial, budaya, dan pariwisata. Mengenai kunjungan ke UMS  di antaranya guna meningkatkan akses Internasional.

Terkait  kondisi Jerman sampai tahun 2030 akan mengalami kekurangan 10 juta tenaga kerja professional. Sedangkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam negeri belum mampu memenuhi kebutuhan tenaga kerja ahli.

Hal demikian, menjadi peluang yang dapat dimanfaatkan negara lain, salah satunya Indonesia. “Pada kesempatan ini, kami membahas bagaimana mahasiswa dan lulusan UMS bisa memanfaatkan situasi di Jerman yang sangat membutuhkan tenaga kerja professional. Ini merupakan peluang UMS baik mahasiswa maupun alumninya,” paparnya.

Dia berharap kerja sama bisa berjalan dengan baik dan Global Katalyst siap men-support segala kebutuhan yang memberikan manfaat untuk seluruh keluarga besar UMS.

Sementara itu Kepala Biro Kantor Urusan Intermasional (BKUI), Andy Dwi Bayu Bawono, Ph.D,dalam sambutan balasannya  menyampaikan, kunjungan bertujuan membahas MoU.

Salah satu di antaranya mengenai kerja sama bidang pendidikan, sekaligus mengisi  peluang ketenagakerjaan di Jerman.

“Disamping kuliah, mahasiswa dapat bekerja di industri. Keberlanjutan dari program tersebut, kami akan membuka pusat studi bahasa Jerman dalam rangka memberikan pembekalan kemampuan bahasa,” jelas Andy.

Menurut Andy, mahasiswa semester 7 bisa dikirim ke Jerman. Mereka belajar, sekaligus bekerja di industri, selama waktu tiga tahun. “UMS berencana melakukan kunjungan balasan ke Jerman untuk melihat fasilitas pendidikan di Bulan Oktober,” ujarnya.

Sebelumnya Wakil Rektor V, Prof. Supriyono , ST. MT., Ph.D., mengatakan produk dari Perguruan Tinggi adalah lulusan. Karena itu perguruan tinggi setempat harus menjamin mahasiswa UMS lulus dan segera diterima di pasar kerja.

Harapannya lulusan dapat menemukan kemampuan dan menunjukkan jati dirinya. Adanya kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM),dapat dimanfaatkan dalam kerjasama agar mahasiswa dapat belajar di luar kampus, sekaligus memberi bekal untuk tahu kondisi lapangan kerja.

Bagus Adji