blank
Edi Mustofa,pegiat litereasi dari Perpustakaan RA Kartini

JEPARA (SUARABARU.ID) – Dukuh Selomenur terletak di ujung paling timur Desa Welahan yang bersebelahan dengan Desa Ketilengsingolelo. Ada hal yang menarik dari Dukuh Selomenur yaitu ditemukannya jenis belimbing paling manis di Indonesia. Warga setempat menamakannya Belimbing Kunir karena warnanya menyerupai kunyit yang dalam bahasa Jawa disebut Kunir

Ditahun 80 an belimbing kunir pernah menjadi primadona buah unggulan , bahkan pemasarannya sampai ke kota – kota besar di Jawa. Tidak terkecuali dijual ke pasar buah di kab. Demak dan banyak di gemari para peziarah ke makam Walisongo sebagai oleh – oleh khas Demak.

blank

“Hingga akhirnya ditahun 2001 Dinas Pertanian Kab. Demak mengklaim dan mempatenkan nama Belimbing Kunir Demak ke Kementrian Pertanian, meskipun buah tersebut berasal dari perkebunan belimbing Welahan Jepara,”ujar Edi Mustofa, pendamping Kelompok Tani Sumber Makmur yang juga begiat literasi Perpustakaan RA Kartini

Ketika Hendro Martojo menjabat sebagai Bupati Jepara ia membuat program pengembangan Belimbing Kunir dengan pembangunan infrastruktur jalan, tiang listrik dan berbagai bantuan lainnya. Saat itu lahirlah Kelompok Tani Sumber Makmur dengan ketua Mahfud.

blank

Beberapa anggota kelompok tani juga diikutkan pelatihan pertanian di temanggung serta pameran dibeberapa kota. “Namun setelah Hendro Martojo purna tugas, gagasan desa wisata belimbing kunir yang dicanangkan tidak berkelanjutan,” paparnya

Tahun 2017 DKPP dan Kelompok Tani Belimbing mendaftar nama Belimbing Jingga Jepara ke Kementan. Namun ditolak karena penggunaan nama Kunir sudah diklaim sebagai buah unggulan kabupaten sebelah.

Kini untuk mengembalikan kebesaran nama Belimbing Welahan, Perpustakaan R.A Kartini bekerjasama dengan Pemdes Ketilengsingolelo, Karang taruna, kelompok tani dan masyarakat memginisiasi acara FESTIVAL BELIMBING JINGGA JEPARA dan BAZAR UMKM yang bertempat di Desa Ketilengsingolelo RT 03 RW 04 Kec. Welahan. Festival tersebut akan digelar selama 2 hari , tanggal 15 – 16 Oktober 2023. Mengusung tema ” Mengembalikan Belimbing Jingga Jepara sebagai ikon buah asli Jepara dan komoditas ekonomi masyarakat

Hadepe