KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID) –Dalam rangka memperingati Hari Suci Asadha, Sangha Theravada Indonesia bersama Astinda, Magabudhi, Wandani dan Patria, digelar Indonesia Tipiṭaka Chanting (ITC) & Asalha Mahapuja di Magelang, selama beberapa hari terakhir ini. Kegiatan itu diikuti oleh para Biksu, Samanera, Atthasilani, dan umat Buddha.
Rangkaian kegiatannya berlangsung tiga hari sejak Jumat di Kawasan Candi Mendut, Pawon dan Borobudur hingga pada puncaknya hari ini, Minggu (23 Juli 2023) sore.
Kapolresta Magelang Kombes Ruruh Wicaksono tadi menjelaskan bahwa di puncak kegiatan hari ini (23/7), sebanyak 593 personel Polri dari Polresta Magelang, dibantu 1 tim dari Jibom Gegana Sat Brimobda Polda Jateng, 1 pleton TNI Kodim 0705 Magelang, 1 pleton Satpol PP, 1 pleton Dishub dan juga dari Damkar Kabupaten Magelang turut dilibatkan dalam pengamanan kegiatan itu. Hari ini yang merupakan puncak kegiatan tersebut ditandai prosesi jalan kaki dari Candi Mendut ke Candi Borobudur.
Kapolresta Magelang saat memimpin apel pengamanan juga mengajak kepada seluruh personel untuk melaksanakan tugas dengan semangat, penuh tanggung jawab, dan ikhlas. Setelah apel kesiapan pengamanan selesai, dilanjutkan tactical floor game (TFG). “Semoga pelaksanaan kegiatan ini dari awal hingga akhir dapat berjalan dengan aman, lancar dan sukses,” harapnya.
Kabag Ops Polresta Magelang, Kompol Eko Mardiyanto, bersyukur dapat melakukan pengamanan kegiatan. “Saya mengajak rekan-rekan untuk menerjemahkan rasa syukur tersebut dalam pelaksanaan tugas dengan baik,” katanya.
Dia berharap kepada seluruh personel untuk berfokus pada tiga sasaran pengamanan. Yaitu kegiatan acara, tempat dan perlengkapan, serta warga masyarakat.
Dia juga mengingatkan tentang perlunya antisipasi. Mengingat hari ini merupakan hari libur, sehingga masyarakat yang akan turut serta memeriahkan kegiatan itu pasti akan membludak.
“Pimpinan menyatakan bahwa target pengamanan yang harus dicapai adalah keamanan dan keselamatan bagi peserta, petugas, dan masyarakat. Setiap kendala atau masalah yang muncul di lapangan harus segera dilaporkan agar dapat ditindaklanjuti dengan cepat,” pintanya.
Eko Priyono
