Lebih lanjut disampaikannya, untuk menghadapi tantangan di era VUCA yakni volatilitas, ketidakpastian, kompleksitas, dan ambiguitas, setiap insan dituntut untuk melek teknologi dan melek manusia.

“Kami berharap dengan adanya penandatanganan PKS ini dapat memberikan literasi digital kepada sumber daya manusia kami sehingga mereka dapat menghadapi tantangan ke depan,” katanya.

Sementara itu, Puji F. Susanti menyambut baik jalinan kerja sama ini. Ia mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya kepada FISKOM karena memberikan kesempatan untuk bekerja sama dengan MAFINDO.

“Kami bersyukur atas kesempatan yang diberikan kepada MAFINDO, bukan hanya dalam melaksanakan kelas prebunking hari ini, melainkan Dekan FISKOM pun bersedia bekerja dengan kami melalui penandatanganan PKS,” tuturnya.

Ditambahkannya, tentu saja hal ini merupakan angin segar bukan hanya bagi MAFINDO tetapi tanggung jawab bersama untuk menjaga kesatuan dan mewujudkan pemilu yang bersih dari hoax sehingga tidak terjadi polarisasi di tengah masyarakat. Harapan ke depannya dengan adanya PKS ini dapat memperkuat jaringan kerja sama dan terus berkolaborasi sehingga memberikan manfaat bagi kedua pihak.

“Saya bersyukur karena saat pelatihan ini mahasiswa sangat mudah menyerap materi yang diberikan, harapannya mahasiswa dapat menjadi agen pencegah hoax terutama di masa pemilu mendatang,” katanya.

Vaksin antihoaks

Pelatihan Prebunking yang digelar sejak Senin (17/07/2023) ini merupakan bagian dari mata kuliah Sistem Komunikasi dan Perkembangan Teknologi Indonesia (SPTKI), dengan dosen pengampu mata kuliah yaitu Ester Krisnawati, S.Sos., M.I.Kom.

Ester Krisnawati menjelaskan salah satu tujuan pelatihan yakni memberikan vaksin anti hoax kepada para mahasiswa dan melatih mahasiswa membuat konten kampanye prebunking agar digunakan untuk edukasi di media sosial.

Saat ditemui di sela kegiatan, Ester Krisnawati menyebutkan kegiatan ini wajib diikuti oleh mahasiswa yang mengambil mata kuliah SPTIK karena ada topik yang berkaitan dengan literasi digital. Harapannya proses kerja sama dengan Mafindo tidak hanya dalam pengabdian masyarakat saja, melainkan dalam hal pengajaran mata kuliah terutama tentang literasi digital yang memberikan dampak kepada mahasiswa.

“Kegiatan ini bisa menjadi bagian dari mata kuliah dan harapannya terus berkelanjutan. Selain itu, kegiatan ini merupakan langkah awal dalam pemberian materi literasi digital sehingga ke depannya tidak hanya dosen yang mengajar di kelas melainkan dari pihak MAFINDO juga memberikan materinya,” katanya.

UKSW-wied