MAGELANG (SUARABARU.ID) – Ribuan pelajar menari Tari Kuntulan di Taman Kyai Langgeng (TKL) Ecopark Kota Magelang, pada acara launching Pentas Seni, Minggu (16/7). Istimewanya, mereka tampil di hadapan pencipta Tari Kuntulan, yaitu Alif Maryono (82).
Wali Kota Magelang dr. Muchamad Nur Aziz beserta jajarannya dengan antusias ikut menari kesenian khas Kota Magelang tersebut.
Menurutnya, para pelajar patut bangga karena disaksikan langsung oleh pencipta Tari Kuntulan.
‘’Beliau (Alif Maryono) ini yang menciptakan Tari Kuntulan. Tari yang menggambarkan perjuangan Pangeran Diponegoro. Masyarakat bersyukur memiliki Pangeran Diponegoro yang menjadi teladan melawan penjajah. Kalau sekarang yang dilawan kebodohan dan kemiskinan,’’ tegasnya.
Dokter spesialis penyakit dalam itu mengajak seluruh generasi muda Kota Magelang untuk nguri-uri (melestarikan) budaya lokal, salah satunya Tari Kuntulan tersebut. Tidak terkecuali TKL Ecopark, sebagai obyek wisata andalan Kota Magelang dan sekitarnya.
Sementara itu, pencipta Tari Kuntulan, Alif Maryono menyampaikan rasa terima kasih kepada masyarakat, khususnya Pemkot Magelang, atas kepedulian melestarikan kesenian rakyat. Ia meminta tarian ini tetap ada dan berkembang di masa yang akan datang.
‘’Terima kasih Pemkot Magelang atas kepedulian dalam pelestarian kesenian rakyat. Semoga sepeninggal saya, tarian ini terus berkembang,’’ harapnya.
Kakek berusia 82 tahun asal Kota Magelang itu menyatakan, dahulu sesuai Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) tentang Seni Budaya, ada amanah pelestarian, dokumentasi dan pementasan.
Namun setelah peristiwa G30S/PKI sekitar tahun 1965, kegiatan seni dan budaya nyaris tidak digelar karena kekhawatiran tertentu. Alif yang saat itu bekerja di Dinas Pendidikan Nasional berupaya agar kesenian rakyat harus tetap berkembang.
‘’Kemudian saya cari bibit-bibit tari. Lalu menemukan Tari Kuntulan di Gebalan. Saat itu ditarikan oleh penari laki-laki, durasinya semalam suntuk. Lalu kita ‘peras’ menjadi 15 menit. Semula jadi 30 menit, lalu 7 menit dan 5 menit,’’ papar Alif.
Kelompok Tari Kuntulan karya Alif pernah menorehkan sejumlah prestasi. Di antaranya Juara 1 Lomba Pelestarian Kesenian Rakyat se-Jawa dan Bali, serta Juara 1 Parade Seni Provinsi Jawa Tengah.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Magelang Imam Baihaqi menjelaskan, pentas seni Tari Kuntulan diikuti sekitar 1.000 peserta, Meliputi pelajar SD, SMP dan penari dari sanggar-sanggar tari di Kota Magelang.
‘’Kita mempunyai kesenian khas Kota Magelang, maka kita harus menghidupkan kesenian ini. Selain itu, juga untuk menghargai penciptanya. Karena selama ini anak-anak tidak ada yang tahu, maka kita hadirkan (penciptanya) agar mereka memperagakan sehingga ada ketertarikan,’’ terang Imam.
Ke depan Tari Kuntulan yang ditampilkan secara kolosal akan dihadirkan dalam kegiatan-kegiatan tertentu di Kota Magelang. (pemkotmgl)