JEPARA (SUARABARU.ID) – Idul Adha tidak hanya sekedar menyembelih hewan kurban dan kemudian membaginya. Namun merupakan manifestasi dari ketaatan, ketaqwaan, dan keiklasan untuk menjalankan perintah Allah SWT. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Program Pascasarjana Unisnu Jepara, Dr H. Barowi M.Ag. dalam khotbah Idul Adha di Masjid Agung Baitul Makmur Jepara, Kamis ((29/6/2023).
Lebih jauh Dr H. Barowi M.Ag menjelaskan, Idul Adha sejatinya merupakan kesinambungan jalan spiritual dan sosial dari Idul Fitri. Kalau Idul Fitri dianjurkan zakat fitrah, namun Idul Adha dIpungkasi dengan menyembelih hewan kurban untuk dibagikan kepada yang berhak menerima, yaitu fakir miskin. “ Yang diterima Allah SWT bukanlah daging dan darah hewan kurban, namun ketakwaan dan niat ihklas kita yang akan menjadi bekal soleh kita semua.
Dr h. Barowi M.Ag juga mengungkapkan, wujud lain dari pelaksanaan spirit Idul Adha bisa dilakukan oleh para pemangku pemerintahan untuk terus berfikir dan berbuat kebajikan untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahtreraan umum dan mencerdaskan kehidupaan berbangsa
Usai salat Idul Adha, Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Jepara menyerahkan satu ekor sapi kepada panitia kurban Masjid Agung Baitul Makmur Jepara
Sementara itu, Panitia Kurban Masjid Baitul Makmur Setyanto mengungkapkan tahun ini pihaknya menerima 14 hewan kurban. Masing-masing 13 ekor sapi dan 1 ekor kambing. “Jajaran pejabat di Jepara menitipkan 6 ekor sapi dan sisanya dari masyarakat,” kata pria yang akrab di sapa Totok ini.
Hewan kurban yang dititipkan di Masjid Agung semuanya disembelih pada hari Kamis ini. Daging kurban, lanjutnya, akan didistribusikan kepada warga sekitar masjid, warga yang berhak menerima dan kelompok masyarakat yang sebelumnya telah mengajukan. “Semuanya kita sembelih dan didistribusikan hari ini kepada mereka-mereka yang sudah kita tentukan,” tandas dia.
Hadepe – Kmf- Umr
