WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Wonogiri, Drs H Kusman Thoha MPd, menyatakan, beda hari pelaksanaan Salat Idul Adha 1444 H/2023 M, hendaknya tidak boleh digunakan untuk saling menyalahkan.
Sebagaimana yang terjadi pada pelaksanaan Salat Idul Fitri 1444 H/2023 lalu, Salat Idul Adha 1444 H/2023 M nanti juga akan terjadi perbedaan hari pelaksanaannya. Muhammadiyah akan menggelar pada Hari Rabu (28/6) lusa. Sementara itu, pemerintah, mengumumkan pelaksanaan Salat Idul Adha 1444 H/2023 M berlangsung Kamis (29/6).
Menanggapi beda hari pelaksanaan Salat Idul Adha tersebut, Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Jateng Dr KH Tafsir MAg telah mengeluarkan maklumat yang berisi 6 hal. Pertama, warga Muhammadiyah memedomani Keputusan Pimpinan Pusat (PP) Muhamadiyah. Kedua, Keputusan Muhammadiyah tidak boleh digunakan untuk menyalahkan keputusan pemerintah. Ketiga, Bersikap dewasa dalam menyikapi perbedaan.
Keempat, warga Muhammadiyah dan penyelanggara Salat Idul Adha, untuk berkoordinasi dengan pengelola fasilitas umum yang akan digunakan sebagai tempat salat. Kelima, Pemerintah untuk memfasilitasi pelaksanaan Salat Idul Adha dan berlaku adil terhadap masyarakat. Keenam, warga dan simpatisan Muhammadiyah untuk berbondong-bondong melaksanakan Salat Idul Adha tanpa harus ragu dan resah.
Sementara itu, atas masukan dari Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Pemerintah RI telah merubah cuti bersama Hari Raya Idul Adha 1444 H/2023 M melalui keputusan bersama tiga menteri. Yakni Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas.
Ketiga menteri tersebut, secara bersama memutuskan adanya perubahan cuti bersama Hari Raya Idul Adha 1444 H/2023 M. Yakni menjadi Hari Rabu dan Jumat Tanggal 28 dan 30 Juni 2023.
Bambang Pur
Beda Hari Salat Idul Adha, Tidak Boleh Saling Menyalahkan
