blank
PLENO - Rapat Pleno KPU Kota Tegal Tetapkan DPT Pemilu 2024 SE sebanyak 212.800 Orang. (Foto: Sutrisno)

TEGAL (SUARABARU.ID) – KPU Kota Tegal secara resmi menetapkan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 Kota Tegal sebanyak 212.800 orang. DPT disampaikan dalam Rapat Pleno Terbuka di Hotel Premier Tegal, Selasa (20/6/2023).

Jumlah tersebut meningkat sebanyak 7.948 orang dari Pemilu 2019 yang jumlahnya sebanyak 204.852 orang. Jika dibandingkan data Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (DPSHP) pada Mei 2023 lalu, terjadi pengurangan sebanyak 389 orang. Dari jumlah awal sebanyak 213.189 orang, menjadi 212.800 orang.

Devisi Perencanaan dan Data Informasi KPU Kota Tegal, Akhmad Khaerudin mengatakan, DPT Pemilu 2024 Kota Tegal secara resmi ditetapkan sejumlah 212.800 orang. Penetapan secara langsung disaksikan oleh partai politik.

Perolehan data tersebut telah melalui banyak proses, mulai pencoklitan, penetapan DPS, masukan masyarakat, analisis kegandaan, sinkronisasi data, DPSHP, hingga DPSHP akhir. “Kalau kita cermati bersama, DPT Pemilu 2019 itu di angka 204.852 orang, sekarang DPT Pemilu 2024 di angka 212.800. Ada peningkatan jumlah pemilih sebanyak 7.948,” katanya.

Khaerudin mengatakan, dalam prosesnya hingga penetapan DPT juga banyak dilakukan pengurangan atau penetapan data tidak memenuhi syarat (TMS). Hal itu diketahui setelah adanya analisis kegandaan data serta mobilitas penduduk yang pindah keluar dan pindah masuk.

Paling banyak penetapan TMS disebabkan orang meninggal dunia. “Jadi kami juga banyak menemukan kegandaan-kegandaan maupun TMS karena meninggal dunia. Mereka yang meninggal dunia tapi masih terdata, itu sudah kami eksekusi datanya,” ungkapnya.

Sementara itu, Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Kota Tegal, Thomas Budiono mengatakan, DPT yang baru saja ditetapkan ini datanya sudah terkunci untuk Pemilu 2024.

DPT tersebut nantinya menjadi patokan dalam keputusan-keputusan logistik, seperti membuat TPS atau kotak suara. Tetapi ada tambahan logistik sebanyak 2 persen dari DPT untuk mengantisipasi jika ada tambahan pemilih.

Mereka yang belum terdaftar dalam DPT, nantinya akan menggunakan logistik yang sejumlah 2 persen tersebut. “Jadi 2 persen itu untuk mengantisipasi perkembangan DPT setelah ditetapkannya sampai hari Pemilu 2024, nanti,” katanya.

Sutrisno