Romo Kardinal Julius Darmaatmadja menceritakan secara khusus pengalaman relasinya dengan tokoh-tokoh lintas agama. Romo Kardinal Julius Darmaatmadja SJ lebih dari 20 tahun menjabat sebagai uskup.

Setelah dari Emaus, mereka ke Novisiat untuk bertemu dengan frater novis di ruang rekreasi. Dalam pertemuan itu, ketiga tokoh lintas agama menceritakan pengalamannya membangun dialog lintas agama.

blank
Fto bersama para calon imam di Nosiat Girisonta, Bergas, Ungaran. Foto: Kiriman Frs Wahyu Mega

Abdul Qodir mengatakan bahwa kegiatan lintas agama menjadi program penting untuk pesantren yang dipimpinnya. Sejak dari awal anak-anak santri sudah diperkenalkan dengan agama lain. Bahkan setiap semester ada program lintas agama yang diadakan oleh SMP Islam Terpadu Roudhotus Sholihin. Mereka diajak live in dan berinteraksi dengan keluarga yang tidak memeluk agama Islam.

Khoirul Anwar menegaskan bahwa setiap agama memiliki permasalahan yang sama yaitu permasalahan kemanusiaan, misalnya kemiskinan dan kebodohan. Agama apa pun akan menghadapi permasalahan kemanusiaan.

“Sangat penting di dalam agama untuk menghidupi nilai-nilai kemanusiaan dan menyelesaikan permasalahan kemanusiaan. Kemanusiaan menjadi kata penting, maka inilah yang melatarbelakangi nama pesantren kami,” kata KH. Khoirul Anwar.

Pendeta Sediyoko menambahkan bahwa persaudaraan menjadi nilai yang sangat penting untuk dihidupi. Dia merencanakan adanya live in lintas agama bagi para mahasiswanya di Universitas Kristen Satyawacana.

Sebagai seorang dosen, Pendeta Sediyoko selalu menggemakan toleransi bagi para mahasiswanya. Toleransi menjadi bentuk pewartaan bagi dirinya sebagai seorang rohaniwan. Pertemuan para frater novis dengan tokoh lintas agama diakhiri dengan makan siang bersama. Makan siang sekaligus menjadi penutup dari kunjungan tokoh lintas agama.

Tentu saja, kunjungan ini tidak berhenti sampai disini. Kunjungan ini menjadi sebuah relasi baru. Relasi yang dibentuk dari sebuah perjumpaan. Hanya dengan perjumpaan, dinding dapat dihancurkan dan jembatan dapat diciptakan.

wied