“Kami siap, SDM nanti bisa dikerahkan ke wilayah Blora untuk memberikan pelatihan atau pesertanya dikirim ke UGM. Nanti bisa dibuat demplot di beberapa lokasi dulu Pak Bupati, untuk percontohan. Sehingga ketika berhasil bisa ditularkan kepada yang lain,’’  ucap Dekan Faperta Jaka Widada.

Dikemukakan, Bersama Prof. Irham yang  guru besar Fakultas Pertanian UGM, pertanian organik di Blora bisa dikembangkan bersama.

‘’Saya sepakat dengan Pak Bupati bahwa peremajaan petani harus dilakukan, utamanya untuk pertanian organik. Saat ini petani kira rata – rata sudah diatas 45 tahun. Jadi kalau Pak Bupati ingin mengembangkan pertanian organik dengan membentuk petani milenial, kami sangat setuju,” imbuh Jaka Widada.

Disampaikan, pihak UGM tidak hanya siap mendampingi pengembangan pertanian organik dari segi peningkatan produktivitas saja, namun juga siap mendampingi usaha pasca panennya hingga mendapatkan nilai ekonomi yang baik.

Untuk itu semua, Bupati Blora H. Arief Rohman merasa senang dan bersedia untuk segera mengumpulkan penyuluh pertanian dan para pemuda petani milenial. Agar nanti 26 Juni 2023 bisa bertemu tim Faperta UGM untuk belajar bersama.

“Selain penyuluh, coba nanti akan kita data para pemuda milenial yang tertarik untuk membangun pertanian organik. Sudah banyak pemuda yang tanya kepada saya, sebenarnya mereka ingin melanjutkan pertanian orang tuanya, namun bingung mau belajar kemana. Jika UGM ini nanti bersedia maka kami sangat senang. Nanti bisa kita susun demplot pertanian organiknya sebagai percontohan di setiap Kecamatan. Pak Kades pak Kades akan kami minta minimal 1 Hektar sawah bengkoknya untuk demplot pertanian organik ini,” ujar Bupati Blora. Kamis, 16 Juni 2023.

Menurut Bupati Blora, demplot tersebut penting. masyarakat Blora kalau langsung disuruh aksi tanpa ada contoh yang sukses itu sulit. Jadi sepakat Blora akan membentuk demplot – demplot terlebih dahulu.

“Memang sudah ada beberapa desa yang mengembangkan organik, namun kita ingin agar ke depannya bisa dikembangkan lagi dengan pendampingan dari ahlinya yakni UGM,” ujar Bupati Blora.

Ditandaskan, dengan ilmu, teknologi dan jaringan yang dimiliki Faperta UGM, Blora siap bekerja sama. Blora siap dalam waktu dekat menerima tim dari Fakultas Pertanian UGM yang akan datang di Blora.

“Faperta UGM untuk memberikan pembinaan kepada para petani dan penyuluh, utamanya petani milenial untuk regenerasi petani,” tandas Bupati Blora.

Untuk diperhatikan, Bupati Blora minta DP4 Kabupaten Blora  untuk segera menyusun draft atau konsep perjanjian kerjasama dengan Faperta UGM Yogyakarta.

Kudnadi Saputro