Ades Rajayana, S.E., M.M., memberikan edukasi pengelolaan keuangan dalam usaha kepada para pelaku UMKM Gerai Kopimi di Balai Kelurahan Mlatiharjo, Kota Semarang, baru-baru ini. (Foto:News Pool USM)

SEMARANG (SUARABARU.ID)- Tim Pengabdian kepada Masyarakat yang terdiri atas dosen Fakultas Ekonomi Universitas Semarang (USM) memberikan udakasi Pengelolaan Keuangan dalam Usaha kepada para pelaku UMKM Gerai Kopimi di Balai Kelurahan Mlatiharjo, Kota Semarang, baru-baru ini.

Kegiatan yang dibuka Lurah Desa Mlatiharjo, Petrus Setyo Widodo, S.AP itu diikuti 25 pelaku UMKM Gerai Kopimi.

Tim PkM USM terdiri atas Ades Rajayana, S.E., M.M., Irene Nathalia Setiawan, S.E., M.M. dan Juhanes, S.E., M.M. Mereka dibantu dua mahasiswa USM, Citra Kristania dan Durotul Wakhidah.

Ades mengatakan, saat ini Usaha Mikro kecil dan Menengah (UMKM) mengalami perkembangan yang cukup pesat. Namun, peningkatan unit UMKM tidak disertai dengan peningkatan pemahaman dan kemampuan pelaku UMKM dalam mengelola usahanya. Secara umum, masih banyak yang belum menunjukkan kinerja usahanya dengan baik.

”Banyak permasalahan yang dihadapi pelaku UMKM, khususnya dalam aspek keuangan. Hal ini tak lepas dari minimnya pengetahuan terhadap pentingnya pengelolaan keuangan dalam usaha. Dampaknya pengelolaan keuangan menjadi tidak efisien dan usaha yang dijalankan tidak berkembang. Permasalahan inilah yang saat ini juga sedang dihadapi oleh “Gerai Kopimi” di Kelurahan Mlatiharjo Kota Semarang,” katanya.

Menurutnya, Gerakan Masyarakat Koperasi dan UMKM (Gerai Kopimi) merupakan wadah bagi para pelaku UMKM di Kota Semarang yang keberadaannya tersebar di 177 kelurahan. Salah satunya di Kelurahan Mlatiharjo Kecamatan Semarang Timur dengan jenis usahanya berfokus pada usaha makanan, mulai dari makanan ringan hingga makanan yang sering digunakan sebagai oleh-oleh seperti Bandeng presto.

”Adapun materi yang disampaikan pada kegiatan ini mengenai cara sederhana identifikasi jumlah pengeluaran (biaya) dan beban yang dikeluarkan langsung maupun tidak langsung, pencatatan pendapatan dalam pembukuan keuangan guna penetapan harga pokok penjualan dan penentuan titik impas (pulang pokok), dilanjutkan dengan diskusi mengenai pengembangan dan pengelolaan usaha yang baik,” ujarnya.

Dalam sambutannya, Petrus mengatakan, pihaknya menyambut baik kehadiran Tim PkM USM. Dia berharap, kegiatan pengabdian ini berkesinambungan, sehingga semakin menambah pengetahuan serta memberikan bekal manfaat bagi para pelaku usaha UMKM Gerai Kopimi.

”Pelaku UMKM Gerai Kopimi sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini. Melalui kegiatan ini, mereka dapat memahami pentingnya penetapan harga pokok penjualan dan penentuan titik impas (pulang pokok) yang menjadikan stimulus dalam mengelola usahanya menjadi lebih baik sehingga usaha yang dilakukan dapat berkembang,” ungkapnya.

Muhaimin