blank
Bersalaman antardewan guru simbol saling memaafkan

JEPARA (SUARABARU.ID) – Halalbihalal menjadi momen istimewa bagi kaum muslimin, tak terkecuali bagi keluarga besar Yayasan Pendidikan Islam ( Yapi) Nahdlatul Fata Petekeyan. Momen tersebut menjadi wahana evaluasi, instruspeksi, dan refleksi bagi kemajuan pendidikan di bawah naungan yayasan pendidikan Islam Nahdlatul Fata Petekeyan.

Kegiatan halalbihalal digelar di Madin Awwaliyah Nahdlatul Fata Petekeyan, 27 April 2023. Seluruh stakeholders Yapi Nahdlatul Fata hadir silaturahim dan halalbihalal. Tampak hadir Pembina, Pengurus, Pengawas Yapi, Kepala Madrasah, Kepala Paud-RA Unggulan Nafa, Kepala TPQ, Komite madrasah/Paud-RA, TPQ, dewan guru, Tenaga Kependidikan, dan Karyawan dalam lembaga naungan Yapi Nahdlatul Fata Petekeyan. Demikian pula, karyawan KSU Nafa Takaful, lembaga ekonomi Yapi Nahdlatul Fata juga hadir dalam perhelatan satu tahunan tersebut.

blank
Pengurus Yapi dan dewan guru khidmah ikuti halalbihalal

Ustadz Makin, Kepala Madin Awwaliyah Nahdlatul Fata mewakili Kepala dan dewan guru menyampaikan permohonan maaf atas kekurangan dan kesalahan yang telah dilakukan selama ini ” Atas nama Kepala, dewan guru, dan karyawan kami mohon maaf kepada Pengurus Yapi Nafa bila kinerja kami masih jauh dari harapan.” tuturnya.

Ia menambahkan bahwa Madrasah Diniyyah pada tahun pelajaran 1444/1445 H. akan membuka jenjang Madin Wustho, lanjutan dari madrasah Awwaliyah.” Mohon doa restu semoga Madrasah Diniyyah Wustho yang kami buka berkembang dan berprestasi. Nasibnya seperti MTs sekarang yang dulu pernah bertempat di madrasah Diniyah.” Lanjutnya.

Sementara H. Maskan, ketua Yapi Nahdlatul Fata mengapresiasi atas prestasi yang telah diraih seluruh unit Pendidikan di bawah naungan Yapi Nahdlatul Fata. Ia berharap momentum halalbihalal memacu peningkatan kinerja seluruh lembaga naungan Yapi Nahdlatul Fata. ” Semoga setelah ber-idul Fitri semangat kita, kinerja kita, dan kualitas kita meningkat.” Tegas H. Maskan

H. Nur Khandir, Pembina Yapi Nahdlatul Fata mengajak seluruh dewan guru untuk instrospeksi dan mengevaluasi diri. ” Ada 4 level guru. Pertama, guru yang hanya bisa mengajar. Kedua, guru baik, bisa mengajar dan menjelaskan. Ketiga, guru hebat, bisa mengajar, menjelaskan, dan memberi contoh. Keempat, guru inspiratif, bisa mengajar, menjelaskan, memberi contoh, dan menginspirasi. Panjenengan di level yang mana?” Tanya H. Nur Khandir.

blank
Dewan Guru Madin Nafa

Ia juga memberi tips agar guru disenangi siswa. Menurutnya penampilan guru harus menarik, guru harus mengedepankan kasih sayang, menginspirasi, memberi motivasi dan mengapresiasi terhadap kinerja Siswa-siswinya. ” Papar H. Nur Khandir.

KH. Imron, Ketua RMI NU Batealit yang didaulat menjadi pembicara inti memotivasi kepada guru-guru yayasan untuk tidak berkecil hati. ” Panjenengan yang bisyarohnya kecil saat mendidik anak-anak jangan khawatir, Allah akan memberikan rizki pada jalan yang lain. Panjenengan harus ikhlas dan tetap gigih dalam menyebarkan ilmu. Di surga nanti ada pintu yang disebut ” Babul Farah” pintu kebahagiaan yang diperuntukkan bagi orang-orang yang membimbing anak-anak.” tuturnya.

Ia juga menyampaikan bahwa momentum halalbihalal sangat tepat bagi kita untuk saling memaafkan terhadap hak-hak adami. Karena dosa-dosa kita telah diampuni Allah berkat ibadah di bulan Ramadhan.

blank
Ketua Yapi Nafa, H. Maskan serahkan bantuan operasional kepada Kepala Madin Wustho, Ust. Makin

“Kepada para guru jangan sampai berhenti beramar makruf, tantangan pendidikan ke depan sangat berat. Tanamkan iman dan taqwa untuk anak-anak kita agar dapat memfilter budaya yang negatif,” sambungnya.

Kegiatan halalbihalal Yapi Nahdlatul Fata diakhiri mushofahah ( bersalaman) seluruh hadirin dan hadirat sebagai simbol saling memaafkan, mengikhlaskan terhadap kesalahan yang telah diperbuat baik sengaja maupun tidak.

Yapi Nahdlatul Fata yang mengelola pendidikan mulai dari Paud, RA, MI, MTs, MA, Madin, TPQ, Ponpes, dan Koperasi Nafa Takaful ini kehadirannya mendapat respon positif dari masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari kepercayaan masyarakat yang terus bertumbuh dalam menitipkan putra-putrinya di Yapi Nahdlatul Fata.

Hadepe – Sub