blank
Wakil Bupati Kebumen Ristawati Purwaningsih mengecek ruang kelas SDN 1 Kemangguan, Kecamaan Alian, yang atapnya disangga dengan kayu.(Foto:SB/KominfoKebumen)

KEBUMEN (SUARABARU.ID)– Wakil Bupati Kebumen Ristawati Purwaningsih bersama jajaran terkait meninjau SDN 1 Kemangguan, Alian, yang atap bangunannya mengalami kerusakan sehingga tidak bisa digunakan untuk proses belajar mengajar.

Dari pantuan di lapangan terlihat atap gedung SDN 1 Kemangguan di ruang kelas V mengalami kerusakan sehingga harus dicagak menggunakan kayu. Para siswa pun terpaksa harus belajar di musala, mencari tempat yang lebih aman.

“Tadi sudah kita lakukan pengecekan, memang ada satu ruang kelas rusak, atapnya sudah mau roboh sehingga harus dicagak menggunakan kayu. Sementara belum bisa dipakai sehingga anak-anak harus belajar di musala,”ujar Ristawati di lokasi, Senin (17/4).

blank
Siswa SDN 1 Kemanguan, Kecamatan Alian, berdialog dengan Wakil Bupati Kebumen Ristawati Purwaningsih, Senin 17/4.(Foto:SB/Kominfo Kebumen)

Pihaknya mengcek ke lokasi setelah menerima aduan masyarakat ke Lapor Cepat Bupati. Ia pun memastikan pemerintah akan melakukan perbaikan setelah lebaran Idul Fitri, agar proses belajar mengajar bisa kembali normal.”Untuk perbaikannya sudah kita sampaikan ke Disdik, rencana habis Lebaran nanti dikerjakan,”jelas Wakil Bupati dari PDIP itu.

Lokasi SDN 1 Kemangguan dengan SDN 2 Kemangguan Alian sebenranya berjarak cukup dekat, hanya kurang lebih 50 meter. Namun, menurut Rista untuk saat ini belum ada wacana penggabungan sekolah. Mengingat jumlah siswa kedua sekolah dasar masih mencukupi.

“Saat ini belum ada wacana penggabungan, kecuali kalau siswanya sudah sangat sedikit, baru bisa kita gabungkan. Yang perlu ditekankan disini mungkin perlunya inovasi dan kreativitas bagi sekolah negeri agar tidak kalah dengan swasta. Ini yang lebih penting, agar sekolah negeri tetap maju,”pintanya.

Sementara itu,Kepala Sekolah SDN 1 Kemangguan Murdo Wahono menyampaikan terima kasih atas perhatian pemerintah daerah yang telah bersedia meninjau lokasi sekolahannya. Ia mengungkapkan kerusakan gedung sudah berlangsung cukup lama, yakni setengah tahun yang lalu.

“Selama itu anak-anak belajar di mushala, agar lebih aman. Kami ucapkan terima kasih kepada jajaran pemerintah daerah atas perhatiannya. Harapan kami, gedung yang rusak bisa segara dibangun, agar proses belajar bisa kembali normal,”ucap Murdo.

Untuk jumlah siswa SDN 1 Kemangguan total sebanyak 70 siswa. Sedangkan untuk kelas V yang belajar di mushala ada 19 anak.”Gedung yang rusak ini sebenarnya satu bangunan, karena nyambung dengan kelas VI dan ruang guru, jadi kalau sampai ambruk, pasti menjalar ke ruang kelas yang lain,”ungkapnya.

Pihaknya pun siap berusaha memajukan sekolah bersama para guru-guru dengan menciptakan inovasi dan kreativitas baru yang bisa menarik perhatian masyarakat untuk mempercayakan putra-putrinya sekolah di SD negeri.”Ini juga salah satu fokus kami agar bagaimana sekolah negeri tidak sampai kekurangan murid,”tandas Murdo.

Komper Wardopo