blank
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat saat menyerahkan bantuan CSR BPR BKK Jateng. Foto : SB/dok Diskominfo

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Bupati Afif Nurhidayat mengatakan berbagai upaya telah dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonosobo dalam mengurai dan mewujudkan target penanganan kemiskinan ekstrem untuk mendukung pembangunan nasional.

“Salah satunya melalui optimalisasi kemitraan dan sinergitas dengan seluruh komponen masyarakat, termasuk di dalamnya dengan badan usaha Bank Kredit Kecamatan (BPK) Jawa Tengah,” katanya.

Hal itu disampaikan Bupati Afif Nurhidayat, saat menerima penyerahan Corporate Social Responsibility (CSR), dari PT BPR BKK Jawa Tengah senilai Rp 55 Juta, di Pendopo Selatan setempat.

Dia mengharapkan melalui CSR dari BPR BKK ini mampu membantu mengatasi kemiskinan ekstrem di Wonosobo. Masalah tersebut memang butuh peran serta semua pihak. Pemerintah tidak bisa jalan sendiri tapi butuh dibantu dunia usaha dan masyarakat.

“Ini merupakan wujud kontribusi nyata BPR BKK Jateng sebagai mitra pemerintah daerah, dalam membantu mensejahterakan masyarakat Kabupaten Wonosobo. Saya harap program ini mampu mendorong percepatan penanggulangan kemiskinan ekstrem di Wonosobo,” ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, bantuan CSR BPR BKK diharapkan juga mampu meningkatkan ketangguhan para penerima untuk keluar dari kondisi kemiskinan ekstrem. Modal usaha untuk pelaku UMKM tersebut sebisa mungkin dapat mengembangkan UMKM yang ada.

Di luar bantuan melalui CSR, jelas Afif, dukungan PT BPR BKK terhadap program pemerintah, perekonomian masyarakat, dan pengurangan kemiskinan, juga melalui pemberian kredit di sektor UMKM yang mencapai 81,84 persen. Termasuk program Kredit KUM (Kelompok Usaha Mikro) dan produk pinjaman jambanisasi dan sanitasi.

Beri Manfaat

“Saya minta melalui jaringan Kantor PT BPR BKK yang tersebar hingga di tingkat kecamatan, akan dapat memberikan kontribusi positif, terhadap perkembangan ekonomi di Wonosobo,” tandasnya.

Modal usaha yang diberikan, menurutnya, harus dapat menciptakan masyarakat yang berdaya sehingga mampu keluar dari kategori zona kemiskinan ekstrem. Melalui usaha yang dirintis kondisi perekonomian keluarga bisa lebih baik sehingga bisa memutus mata rantai kemiskinan ekstrem di masyarakat.

Menurut Afif, langkah tersebut merupakan sebuah intervensi yang dapat mendukung peningkatan pendapatan masyarakat, sehingga mampu memberdayakan ekonomi dan meningkatkan produktivitas.

Sementara itu, Direktur Utama BPR BKK Wonosobo, Darsono menyampaikan, pemberian CSR PT BPR BKK dalam rangka mendukung percepatan penanggulangan kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah tahun 2023 Non APBD Bidang Kewirausahaan.

“Total CSR yang kami salurkan saat ini adalah Rp 55 juta untuk 55 peserta. CSR tersebut berasal dari gabungan BKK Wonosobo Rp 20 juta, BKK Kebumen Rp 15 Juta, BKK Temanggung dan Pekalongan masing-masing Rp 10 juta,” bebernya.

Dikatakan, bentuk bantuan kewirausahaan yang difokuskan untuk pengembangan usaha mikro pelaku UMKM. Darsono berharap, pasca penyerahan CSR ini masyarakat mampu memanfaatkan untuk modal wirausaha.

“Mudah-mudahan dengan adanya CSR ini mampu menjadi stimulan dan semangat untuk mengembangkan usaha. BPR BKK juga siap memberikan pendampingan teknis dan permodalan lanjutan,” ujarnya.

Muharno Zarka