blank
Wisudawan wisudawati Madin Nahdlatul Fata Petekeyan (Foto: Sub)

JEPARA (SUARABARU/ID) – Dalam rangka purna belajar, 40 siswa Madrasah Diniyyah Awwaliyah Nahdlatul Fata Petekeyan mengikuti acara Haflah Akhirussanah tahun 1444 H. Kegiatan yang juga dikemas dengan penyerahan Raport Tahun Pelajaran 1443/1444 H. Sekitar 360 wali murid Madrasah Diniyyah Awwaliyah Nahdlatul Mulai kelas 1 sampai kelas 6 hadir untuk menerima hasil prestasi akademik putra-putrinya.

Hadir dalam kegiatan tersebut Pembina Yapi Nahdlatul Fata, KH. Masykurin, Pengurus Yapi Nahdlatul Fata, H. Maskan dan H. Subekhan, serta wisudawan-, wisudawati.

blank
Ust. Makin, Kepala Madin saat sampaikan sambutan (Foto: Sub|)

Ustadz Mahin, Kepala Madin Nahdlatul Fata berterima kasih kepada wali murid yang telah menitipkan putra-putrinya di Madin Nahdlatul Fata. ” Alhamdulillah Madin Nahdlatul Fata meluluskan siswa terbanyak di Kecamatan Tahunan,” ujarnya.
Sebanyak 40 Siswa-siswi lulus dari Madin Awwaliyah. Kami mohon jangan sampai putra-putri Panjenengan berhenti sekolah.
“Mari tingkatkan pendidikannya dengan memasukkan putra-putri Panjenengan ke Madin Wustho yang tahun ini akan dibuka di Yapi Nahdlatul Fata,” pinta Ustadz Mahin.

Sementara itu Ketua Yapi Nahdlatul Fata, H. Maskan mengingatkan kepada wisudawan- Wisudawati untuk selalu menjaga akhlak di manapun tempatnya.

blank
: K. Fathur Roziqin sampaikan tausiyah (Foto: Sub)

Haflah Akhirussanah tahun ini terasa berbeda setelah beberapa tahun dilaksanakan secara sederhana akibat pandemi covid-19. Pada tahun ini juga diberikan apresiasi kepada 5 siswi yang telah hafal Juz Amma.

” Kami selalu memberikan apresiasi kepada siswa-siswi yang berprestasi di tiap kelas. Penghargaan khusus kami berikan kepada siswa-siswi yang mengikuti program tambahan menghafal Juz Amma. Tahun ini Alhamdulillah paling banyak,” tutur Ustadz Mahin.

blank
Apresiasi kepada siswa-siswi penghafal Juz Amma (Foto: Sub)

K. Fathur Roziqin, Dai muda dari Mangunan Jepara yang didaulat menyampaikan tausiyah berpesan kepada wisudawan-wisudawati untuk hati-hati dalam bergaul, memilih teman. ” Anak itu ibarat plastik. Kalau digunakan untuk sampul mushaf maka akan mulia. Tapi kalau digunakan untuk bungkus krupuk, setelah dipakai langsung dibuang, maka tidak ada manfaatnya. Oleh karena itu, anak-anak harus pandai bergaul” tuturnya.

Secara khusus, K. Fathur mengingatkan kepada wisudawan-Wisudawati untuk terus melanjutkan pendidikannya dan menjaga akhlak, terutama dalam gaya berpakaian. ( Sub)