Jawa Tengah akan didaulat untuk membuka defile carnival. Selanjutnya akan diikuti delegasi lain dari Pemprov Sumatera Utara, DKI Jakarta, Kalimantan Tengah dan Papua.
Menurut Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jambi itu, pagelaran seni dan budaya akan turut disaksikan oleh tim dari Organisasi Badan Perserikatan Bangsa-bangsa untuk Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan atau United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
Maka, pihaknya pun sekaligus memberi kesempatan kepada Pemprov Jateng untuk mengajukan warisan budaya yang ingin didaftarkan.
Upaya ini dilakukan, untuk melindungi warisan budaya dalam negeri, dari klaim negara lain.
“Kami dari akademisi concern, bahwa warisan budaya kita ini perlu didaftarkan di UNESCO. Dari Sumut kami sudah usulkan dengan Pak Gub Sumut (Edy Rahmayadi), waktu kami presentasi sebulan yang lalu, ada tiga yang kami usulkan ke UNESCO. Yang pertama adalah ulos, musik Gondang Batak, yg ketiga adalah loncat batu dari Nias,” katanya.
Di samping kegiatan seni budaya, pihaknya juga menyusun agenda penting bagi para rektor dan akademisi di bidang ilmu kedokteran dan keperawatan.
Salah satunya melakukan studi banding rumah sakit terkemuka di Jerman. Ada sekitar 30 rektor dari 5 provinsi yang digandeng, untuk menghadiri kegiatan ini.
Hery Priyono