SAMBUTAN - Gubernur Jetang Ganjar Pranowo saat memberikan sambutan di acara Muskerwil Muhammadiyah dan Aisyiah di Kota Tegal. (Foto: Sutrisno)

TEGAL (SUARABARU.ID) – Indonesia bisa menjadi negara yang mampu mengembalikan kejayaan Islam di dunia internasional. Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, Indonesia harus melakukan lebih kencang menyebarkan Islam yang penuh kedamaian dan berkemajuan ke dunia internasional.

“Dan saya lihat Muhammadiyah sudah memulai ini dengan membeli sebuah gereja di Spanyol seharga sekitar Rp 45 miliar. Yang bikin saya kaget, bangga sekaligus merasa waah, ternyata gereja itu dulunya memang sebuah masjid saat Islam masih menguasai Eropa,” kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pada acara Muskerwil Muhammadiyah dan Aisyiah Jateng di GOR Wisangga Kota Tegal, Sabtu (4/3/2023).

Ganjar optimistis, Muhammadiyah bisa menjadi bagian untuk mewujudkan cita-cita besar tersebut. Pembelian gereja di pusat kota Spanyol tersebut kata Ganjar menjadi stimulan untuk mengembalikan kejayaan Islam. Bukan soal peperangan, tapi menyebarkan Islam yang penuh kedamaian dan berkemajuan.

Menurut Ganjar hal itu sangat penting. Sebab, tidak bisa dipungkiri, saat ini bagi sebagian besar masyarakat Eropa, Islam memiliki wajah yang menyeramkan. Islam bagi mereka identik dengan terorisme, peperangan, pertikaian antar golongan dan fanatisme ajaran.

“Bagi kita, tentu pandangan itu tidak fair. Mereka lupa, bahwa di belahan bumi bagian lain ada kaum muslim yang beragama dengan ramah tidak dengan marah. Mereka lupa ada negara berpenduduk muslim di dunia yang beragama penuh dengan cinta yang bernama Indonesia,” jelasnya.

Momen Muskerwil Muhammadiyah dan Aisyiah Jateng di Kota Tegal, Ganjar berharap bakal lahir sebuah roadmap pergerakan guna mengembalikan kejayaan Islam ke dunia internasional itu. Tidak cukup dalam meja-meja perundingan, upaya itu harus didorong sampai pada level rakyat, karena di sanalah desas desus wajah Islam didengungkan.

“Maka, jika gereja di Alcala Spanyol berhasil kita beli, maka lambat laun lembaga pendidikan harus segera menyusul. Kita kirim intelektual muslim terbaik dari berbagai bidang pengetahuan. Jika masih kesulitan menggaet siswa, kita kirim dulu anak-anak dari Indonesia, agar sekalian dunia paham bagaimana kita menjalankan amal keagamaan dan kehidupan,” terangnya.

Tidak hanya Muhammadiyah, semua elemen bangsa harus bergandeng tangan mewujudkan cita-cita itu. Dengan penduduk muslim terbesar di dunia, sudah semestinya Indonesia mengupayakan hal itu.

“Penyebaran Islam yang damai, harus dilakukan negara dengan penduduk muslim terbesar yang hidup dengan damai. Jadi kita punya alasan kuat kenapa mesti mengajarkan perdamaian, ya karena itulah yang kita amalkan,” pungkasnya.

Muskerwil Muhammadiyah dan Aisyiah Jateng dihadiri sejumlah pejabat. Selain Ganjar, hadir pula Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Ketua PP Muhammadiyah Busyro Muqodas, Ketua PP Aisyiah, pengurus Nahdlatul Ulama dan tamu undangan lainnya.

Sutrisno