blank
Petugas kesehatan hewan sedang melakukan pemeriksaan dan pengobatan (Foto: Dok : DKPP Jepara)

JEPARA (SUARABARU.ID) – Lumpy Skin Diseases (LSD) yang disebabkan oleh virus pox telah menyerang ternak sapi di Jepara. Secara tidak langsung penularan LSD ini bisa terjadi melalui peralatan kandang dan jarum suntik yang tidak steril maupun penyebaran melalui vektor lalat, nyamuk, pinjal dan caplak.

blank
Sapi yang terserang LSD

Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Jepara, Mudhofir saat dikonfirmasi SUARABARU.ID Sabtu (18/2-2023) membenarkan bahwa ada sejumlah kasus KSD yang menyerang ternak sapi.

“Hingga tanggal 17 Februari 2023, tercatat 27 ekor sapi di 7 wilayah kecamatan di Jepara dinyatakan suspek, 7 positif laboratorium dan 27 aktif. Sedangkan populasi sapi di Jepara tercatat sebanyak 45.972 ekor,” ujar Mudhofir.

blank

Dijelaskan, 7 wilayah terduga menjadi tempat penyebaran LSD adalah Kecamatan Batealit 8 ekor, Tahunan 6 ekor, Pakis Aji 5 ekor,Kedung 2 ekor, Kembang 2 ekor, Bangsri 2 ekor dan Jepara serta Keling masing-masing 1 ekor.

“ Kasus terbaru kemarin ditemukan di desa Bucu. Peternak beli dari pedagang yang diduga membeli sapi dari luar daerah.” Terangnya.

Terkait dengan langkah penanggulangan penyebaran Virus Lumpy Skin Disease di Jepara menurut Mudhofir telah dilakukan pengobatan terhadap sapi yang terserang virus pox. Disamping itu telah dilakukan edukasi kepada para peternak untuk menjaga kebersihan kandang, membuat perapian asap di kandang, karantina dan vaksinasi yang akan dimulai minggu depan.

Disamping itu ia juga menghimbau kepada para peternak jika menemukan indikasi hewan peliharaannya terjangkit LSD segera melaporkan kepada petugas peternakan terdekat agar dapat segera dilakukan penanganan secara cepat.

Hadepe