“Ini saja dengan mesin harvester, sebenarnya itu juga dikerjakan dengan cepat sekali. Maka sebenarnya menjadi efisien karena sebenarnya lahan-lahan pertanian sebenarnya kecil-kecil ya, ini kan milik banyak orang,” kata orang nomor satu di Jawa Tengah ini.
Petani Milenial bisa menciptakan produktivitas yang baik dengan hasil pertanian yang berkualitas. Dengan demikian, stok beras di wilayah Jawa Tengah aman dan harga beras menjadi stabil.
“Yang kerja anak muda dan menggunakan mekanisasi. Hari ini kita sudah melihat Grobogan saja panennya sudah raya, sudah panen raya,” ungkap Ganjar Pranowo.
“Jadi InsyaAllah stoknya mulai banyak. Kalau stoknya sudah banyak, distribusi kami percepat, maka stabilisasi harga akan terjadi,” kata Ganjar Pranowo.
Dalam tinjauannya di panen raya Kabupaten Grobogan, Ganjar Pranowo juga elihat para petani sedang panen besar menggunakan mesin padi modern combine harvester.
Ganjar Pranowo berharap, pasokan beras yang didapat dari panen raya ini cukup besar.
“Mudah-mudahan ini menjadi pasokan yang cukup besar karena Grobogan itu salah satu lumbung yang cukup besar, mudah-mudahan bisa menstabilkan itu,” tambahnya.
Jumlah petani milenial di Jawa Tengah pada 2019 mencapai 975.600 orang atau 33,7 persen dari 2,88 juta petani di Jateng. Dari jumlah tersebut, ada 57.600 orang yang lulusan sarjana.
Tya Wiedya