blank
Seorang Napiter Lapas Slawi menjalani ikrar setia NKRI di aula Lapas Kelas IIB Slawi. Foto: Dok/Kanwil

TEGAL (SUARABARU.ID) – Seorang narapidana teroris (Napiter) menjalani ikrar setia NKRI di aula Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Slawi.

Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Lapas Slawi, Winarso, Direktorat Pemasyarakatan Kemenkumham, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), perwakilan Densus 88, perwakilan Kemenag Kabupaten Tegal, dan lainnya.

Winarso menyampaikan, seorang Napiter melakukan pengucapan ikrar setia NKRI, mengakui kesalahan dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya dan sudah bertaubat.

Menurut Kalapas, setia kepada NKRI merupakan langkah dari proses pengajuan integrasi bagi Napiter, karena syarat utamanya adalah deradikalisasi yang dibuktikan dengan adanya sertifikat.

“Hal itu dibuktikan dengan adanya sertifikat dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme yang menyatakan bahwa napi tersebut telah setia kepada NKRI,” jelasnya.

Perwakilan BNPT, Rani menambahkan, sebelum dilaksanakan ikrar setia NKRI, pihaknya telah melakukan program deradikalisasi tahapan identifikasi.

“Nanti akan segera kita agendakan untuk masuk ke tahapan rehabilitasi, dimana pada tahap rehabilitasi Napiter akan difasilitasi untuk berdiskusi dengan narasumber bidang keagamaan, wawasan kebangsaan maupun psikologi,” terang Rani.

Rani menuturkan, dalam tahap rehabilitasi akan ada pembinaan untuk memberikan narasi yang lebih moderat sebagai bekal bagi Napiter setelah bebas.

“Ini dilakukan supaya ada penguatan sebagai bekal nanti setelah bebas dari Lapas, sehingga tidak lagi terpengaruh dengan ajakan kelompok-kelompok radikal,” pungkasnya.

DK, Napiter yang melakukan ikrar setia NKRI menyampaikan rasa syukur karena bisa bertaubat dan menyesali perbuatannya. Ia berjanji akan mempelajari agama dengan benar.

“Alhamdulillah, bersyukur kepada Allah, saya bisa kembali kepangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan ini suatu pelajaran dan cambukan bagi saya supaya bisa lebih baik lagi, dalam bergaul dalam memahami agama,” ungkapnya.

DK yang merupakan warga Bandung Selatan mengungkapkan, dirinya terlibat dalam jaringan teroris sejak tahun 2019 dan bertindak sebagai eksekutor, namun belum pernah melakukan aksinya.

Dalam acara ikrar setia NKRI juga dilaksanakan penandatanganan ikrar, pengucapan Pancasila, serta penciuman Bendera Merah Putih.

Ning Suparningsih