blank
Tanaman hidroponik menggunakan media tanam air. (Bag Prokompim, Pemkot Magelang)

MAGELANG (SUARA BARU.ID) – Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang menggalakan urban farming. Langkah ini merupakan solusi untuk
mengatasi sempitnya lahan pertanian di kota itu. Dampak yang diharapkan, kecukupan kebutuhan pangan bagi warga dan stabilitas ekonomi.

Kepala Bidang Pertanian Disperpa Kota Magelang, Uswatun Hasanah mengatakan, tahun 2022 sebanyak 543 rukun tetangga RT di kota ini mengajukan usulan kegiatan bercocok tanam mandiri di rumah.

Disperpa menyediakan 4 paket urban farming bidang pertanian. Yaitu tabulampot (tanaman buah dalam pot), toga (tanaman obat keluarga), hidroponik dan jamur.

Uswatun menjelaskan, untuk jenis tabulampot, Disperpa memberikan media tanam berupa pot yang masing-masing telah diisi 2 pohon mangga dan 2 jambu air berukuran 1,5 meter. Sedang untuk toga, memberikan jeruk nipis, rimpang kencur, rimpang kunir dan rimpang jahe yang siap tanam.

‘’Untuk jamur kami berikan jamur jenis tiram. Selanjutnya bisa dikonsumsi dan dimasak menjadi jamur krispi,’’ katanya beberapa hari lalu.

Berbeda dengan media tanam dalam pot, pada jenis tanaman hidroponik masyarakat dapat memanfaatkan air sebagai media tanam utama. Penggunaan teknik ini, dapat memangkas biaya penggunaan pupuk dan tanaman yang diproduksi kualitasnya lebih terjamin.

Setelah masyarakat mengajukan permohonan pengajuan tanaman dalam pot atau hidroponik, lanjut Uswatun, Disperpa melakukan survei ke RT terkait untuk memastikan warga RT tersebut mampu merawat dan memiliki ruang cukup.

Dia berharap melalui program gratis dari Disperpa, urban farming dapat mencukupi kebutuhan pangan masyarakat, serta membawa keuntungan dapat mengurangi pengeluaran rumah tangga untuk konsumsi.

Juga dapat membuat ruang perkotaan lebih hijau, serta peningkatan nilai edukasi kepada masyarakat terhadap budidaya menanam tidak harus di lahan yang luas. (pemkotmgl)