Riyan DS (21) warga Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari, Kota Semarang dikejar oleh pengeroyok saat duduk di atas motor menunggu temannya di Jalan Cinde Raya Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari, Kota Semarang, salah satunya membawa bendera warna merah, Minggu Pagi (15/1/2023). Foto : Tangkapan Layar cctv warga.

SEMARANG (SUARABARU.ID) Gara-gara balas menyapa salah satu temannya yang berboncengan tiga, Riyan DS (21), warga Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari, Kota Semarang hampir jadi korban pengeroyokan dengan senjata tajam di depan rumah Jalan Cinde Raya no 23 Kelurahan Jomblang Minggu pagi (15/1/2023).

Diceritakan oleh Riyan, kejadian berawal saat dirinya mendatangi rumah temannya yang bernama Aryadimas, di Jalan Cinde Raya No 23 RT 5 RW 6 Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari, Kota Semarang untuk diajak jalan-jalan pagi sekalian membeli sarapan.

Namun saat menunggu temannya di luar, di pinggir jalan, lewatlah rombongan motor kurang lebih sebanyak 8 motor, dengan 17 orang yang berboncengan di Jalan Cinde Raya, lalu ada teman yang dikenal namanya Rolan menyapa dirinya terlebih dahulu, tapi saat dibalas sapaannya, temannya Rolan yang duduknya di tengah malah turun dari motor dan mengejar dirinya hingga masuk ke halaman rumah, salah satu pengeroyok membawa bendera berwarna merah.

“Waktu itu saya disapa dulu oleh Rolan. Terus saya jawab, oh ya Lan. Tapi malah temannya yang duduk di tengah turun lalu menghampiri saya, begitu juga yang lainnya semua turun dari motor. Pas saya lihat kok bawa alat (Senjata tajam), terus saya lari masuk halaman rumah. Terus gedor pintu panggil nama teman saya. Untungnya langsung dibukakan,” jelasnya.

Usai masuk rumah, lanjutnya, kemudian terjadi dorong-dorongan dirinya dan Aryadimas mempertahankan pintu, agar jangan sampai bisa dibuka dengan paksa oleh pengeroyoknya yang sebagian membawa senjata tajam.

Salah satu pengeroyok  membawa bendera partai warna merah saat mengejar Riyan di Jalan Cinde Raya Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari, Kota Semarang, salah satunya membawa bendera warna merah, Minggu Pagi (15/1/2023). Foto : Tangkapan Layar cctv warga.

Dikatakan pula oleh Riyan, karena tidak bisa membuka pintu dengan paksa, akhirnya untuk meluapkan emosi, pintu berbahan kayu itu dibacok-bacok pengeroyoknya, hingga banyak lubang bekas bacokan.

Selain itu, sasaran pengrusakan juga dialami motor matic milik Riyan warna putih H 6875 HI, yang diparkir di pinggir jalan depan rumah saat ditinggal lari menyelamatkan diri masuk ke halaman rumah Aryadimas. Sehingga jok (tempat duduk) motornya mengalami robekan di beberapa bagian karena dibacok-bacok juga, lalu ditinggalkan begitu saja dalam kondisi ambruk ke tanah.

“Untungnya waktu itu pas tak tinggal lari sudah Saya kunci stang (kunci leher kemudi). Kalau tidak mungkin sudah parah hancurnya motor saya. Dari video cctv-nya Polsek, pembawa alat ada 3 atau 4 gitu. Yang satu bawa pedang lainnya bawa clurit,” ungkap Riyan.

Hingga berita ini diturunkan, kasus tersebut sudah ditangani dan dalam penyelidikan pihak kepolisian Polsek Candisari, kemudian sudah dikoordinasikan sebagai laporan ke Polrestabes Semarang.

Absa