blank
Bripka Sarno memegangi pare yang siap dipanen di pekarangan samping rumahnya Desa Kalijirek, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen.(Foto:SB/Humas Polres Kebumen)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Sungguh mulia apa yang dilakukan Bripka Sarno, polisi yang juga Kasium Polsek Alian, Polres Kebumen.

Bapak 3 anak warga Desa Kalijirek, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen, ini rela bekerja keras “menyulap” lahan kosong menjadi kebun sayuran. Hebatnya aneka sayur mayur hasil bertani itu selanjutnya ia bagikan ke warga sekitar secara cuma-cuma.

Maka tidak heran jika Bripka Sarno sangat dikenal di lingkungan tempat tinggalnya. Apalagi deasa ini sayur mayur harganya makin tinggi. Derma pak polisi yang satu ini tentu menarik perhatian dan diapresiasi warga sekitar.

Apalagi berkat upayanya bersusah payah mengolah lahan kosong kini berbuah menjadi lebih produktif dan bermanfaat bagi masyarakat di desanya.

blank
Bripka Sarno memanen sayur bersama warga sekitar di Desa Kalijirek, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen.(Foto:SB/Humas Polres Kebumen)

Di tengah kesibukannya sebagai anggota Polri, pria 43 tahun itu menanam berbagai macam jenis sayuran. Hasilnya dibagikan secara cuma-cuma kepada masyarakat di desanya.

“Ada sayur pare, terong, cabai, timun, kangkung dan lainnya. Kami tanam lalu hasilnya untuk masyarakat,”ucap Bripka Sarno yang juga mantan pasukan Sat Brimob Polda Papua, Selasa (10/1).

Apa yang dilakukan oleh Bripka Sarno tiga tahun belakangan ini cukup dirasakan oleh masyarakat di sekitar tempat tinggal. Apalagi beberapa tahun lalu mayoritas masyarakat terkena badai Covid-19 yang berimbas pada sektor perekonomian.

Bahkan warga yang menginginkan sayuran segar, bisa langsung memetik sayuran di kebun yang letaknya persis di samping rumahnya, tanpa dipungut biaya.”Memang untuk masyarakat. Untuk meringankan masyarakat. Kita bagikan kepada masyarakat hasil kebun ini,”imbuh pria berpenampilan rapi ini.

Lahan yang digunakan untuk bercocok tanam memang bukan miliknya. Ia melihat potensi dari tanah yang lama mangkrak itu lalu ditanami sayur agar lebih bermanfaat.

Selanjutnya ia berinisiasi meminta izin kepada pemilik tanah berukuran 9×23 meter itu untuk ditanami.

Berawal dari Covid-19.

Suatu ketika ia ngobrol dengan tetangganya yang mengeluh jika uang 50 ribu rupiah hanya bisa untuk belanja kebutuhan pokok sehari. Saat pandemi COVID-19 mungkin seluruh masyarakat mengalami susahnya mencari penghasilan, namun kebutuhan pokok harus terus terpenuhi untuk kelangsungan hidup.

“Awalnya saya melihat langsung warga di sini mengeluh saat pandemi Covid-19. Lalu dulu ada program ketahanan pangan, selanjutnya kami berinisiasi menanam sayuran untuk meringankan masyarakat sekitar,”katanya.

Saat ia mulai mengelola lahan dan hasilnya bisa dinikmati masyarakat luas, hati masyarakat di sekitar lingkungan Bripka Sarno mulai tergerak. Apa yang dilakukan oleh Bripka Sarno menjadi penggerak bagi warga masyarakat untuk berkebun demi kelangsungan hidup. Masyarakat mulai datang ke kebunnya bersama sama merawat tanaman sayur mayur itu.

“Setelah mengetahui hasilnya, mereka jadi semakin semangat. Justru, sekarang warga pada mendukung apa yang kita lakukan,”lanjutnya.

Selain sayur mayur, Bripka Sarno juga membudidayakan bebek serta ikan lele yang hasilnya juga untuk masyarakat.

Bripka Sarno juga sangat terbuka jika ada warga di sekitar Desa Kalijirek yang memiliki lahan kosong untuk digarap seperti lahan di samping rumahnya. Ia akan sangat senang warga yang memiliki lahan bisa lebih bermanfaat bagi masyarakat.

Komper Wardopo