KUALA LUMPUR (SUARABARU.ID)– Para pemain Indonesia menjalani sesi latihan di Axiata Arena, Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Senin (9/1) sore. Latihan ini digunakan sebagai persiapan terakhir sebelum bertanding pada turnamen bulu tangkis Malaysia Terbuka 2023.
Meski hanya sekitar dua jam, latihan ini sangat penting. Para pemain anggota skuad Merah-Putih bisa mencicipi sekaligus beradaptasi dengan tempat latihan yang akan digunakan untuk menghadapi pertandingan turnamen BWF World Super 1000 yang bergulir pada 10-15 Januari.
Sebelumnya tim bulutangkis Indonesia baru mendarat di Kuala Lumpur International Airport pada Minggu (8/1) malam. Setelah urusan imigrasi dan pengambilan bagasi beres, baru sekitar pukul 22.00 waktu setempat bisa beristirahat di Hotel Park Royal Collection, di kawasan Bukit Bintang, Kuala Lumpur.
Latihan sesi sore di tempat pertandingan ini berdurasi sekitar dua jam. Para pemain Indonesia mulai pukul 17.00 waktu setempat, berlatih secara bergiliran di empat lapangan yang tersedia di arena pertandingan. Sebelumnya, pada sesi pagi, para pemain sempat berlatih di tempat latihan, juga di kompleks Axiata Arena.
Menurut manajer tim Rionny Mainaky, latihan di arena pertandingan ditujukan agar pemain bisa beradaptasi dengan arah hembusan angin. Dari tahun ke tahun, sebenarnya hembusan angin di tempat pertandingan, relatif tidak ada perbedaan. Dari latihan ini, pemain diharapkan makin baik dalam beradaptasi agar lebih nyaman untuk menerapkan strategi di pertandingan sesungguhnya nanti.
“Dari tahun ke tahun, saya kira hembusan angin di Axiata Arena kurang lebih sama dengan sebelumnya. Jadi, saya harapkan kali ini para pemain bisa beradaptaai lebih baik lagi dengan hembusan angin,” ujar Rionny.
Sedangkan menurut kepala pelatih ganda putra, Herry Iman Pierngadi, latihan perdana di tempat pertandingan ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin oleh para pemain. Terutama dalam adaptasi dengan hembusan angin.
“Meski tim ganda putra hanya 45 menit, latihan ini saya nilai lebih dari cukup. Saya harapkan para pemain bisa beradaptasi sebaik mungkin dengan arah angin di Axiata Arena ini yang di setiap lapangan berbeda-beda,” ujar Herry.
Latihan di sektor ganda putra, pemain sesuai pasangannya masing-masing berlatih gim. Keenam pasangan ini berlatih tanding dengan saling bertemu. Sebagai bagian dari proses adaptasi, mereka juga berpindah-pindah latihan di empat lapangan yang tersedia.
“Latihan ini untuk beradaptasi dengan arah angin di tempat pertandingan. Ternyata hembusannya di setiap lapangan itu, berbeda-beda arahnya,” aku Fajar Alfian.
Begitu pula dengan sektor yang lain. Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti di ganda putri berlatih gim menghadapi Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi
“Bagi saya, latihan di main hall kali ini untuk adaptasi. Untuk mencari arah anginnya ke mana. Selain itu juga untuk lebih ngenakin atau mengembalikan feeling pukulan saja,” sebut Tiwi, sapaan karib Amalia Cahaya pratiwi.
Menurut pelatih ganda campuran Amon Sunaryo, latihan di sesi pagi digunakan untuk mengembalikan kondisi setelah kemarin pemain tidak bisa latihan karena baru datang ke Negeri Jiran.
“Hari ini di sesi pagi sebenarnya untuk mengenakan kondisi badan saja. Sementara pada sesi sore, untuk menjajal lapangan pertandingan karena besok sudah ada pemain yang turun bertanding,” sebut Amon.
Muhaimin