blank
Salah satu perangkat pompa air tenaga surya, yang dipasang di tengah sawah milik petani. Foto: hms

PURWOREJO (SUARABARU.ID)- Petani di Desa Krandegan, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Mustangin mengatakan, pihaknya pernah mengalami sekali masa tanam butuh hingga lima kali pengairan, di mana sekali mengairi setidaknya butuh 10 liter solar.

”Apalagi kini pembelian solar dibatasi. Oleh karena itu, petani di Desa Krandegan sangat terbantu, dengan adanya bantuan pompa air tenaga surya dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Sekarang petani pun tambah sukses,” kata dia dalam keterangannya, Sabtu (7/1/2023).

Menurut dia, sawah di Desa Krangdegan merupakan tadah hujan. Dia menilai, bantuan itu sangat membantu petani di desanya. ”Setelah adanya bantuan pompa air tenaga surya, Alhamdulillah, masyarakat senang sekali, karena bisa membantu pengairan di Desa Krandegan,” imbuhnya, seraya menyebutkan, para petani kini bisa panen setahun tiga kali.

BACA JUGA: Sertijab, Lapas Batu Nusakambangan Resmi Miliki “Nahkoda” Baru

Bantuan pompa air tenaga surya dengan panel listrik senilai Rp 450 juta, yang bersumber dari APBD Pemprov Jateng tahun 2022 itu, dimanfaatkan untuk mengoperasikan pompa air irigasi pertanian.

Mustangin menjelaskan, panel listrik tenaga surya itu berfungsi menghidupkan pompa air, untuk menyedot air Sungai Dolang, yang kemudian dialirkan ke area sawah melalui parit. Terpenuhinya kebutuhan air untuk pertanian, menjadikan petani bisa tiga kali tanam, dan tiga kali panen dalam setahun.

Diungkapkan dia, bantuan itu juga bisa mengurangi beban petani, terutama untuk mendapat air. Sebelum mendapat bantuan dari Gubernur, tiap musim kemarau, petani menggunakan mesin diesel.

blank
Seorang petani mencoba menghidupkan panel listrik, untuk menghidupkan pompa air tenaga surya. Foto: hms

BACA JUGA: Pemkab Blora Berharap Peternakan Modern di Megeri Segera Terwujud

Petani lainnya, Muh Sokeh, juga mengatakan hal serupa. Menurutnya, keberadaan pompa air tenaga surya itu mempermudah akses irigasi bagi petani. Selain itu, petani juga bisa mendapatkan air secara gratis.

Perangkat Desa Krandegan, Hendro Triyantoro menambahkan, bantuan pompa air tenaga surya itu, bisa menghasilkan listrik 18 ribu watt. Disampaikan dia, kebedaraan alat itu bisa membantu memenuhi 70 persen kebutuhan air, dari total 200 hektar lahan persawahan di desanya. Dan saat ini ada sekitar 100 petani yang bisa merasakan manfaat pompa air tenaga surya ini.

”Kalau dulu hanya bisa tanam sekali atau dua kali, sekarang bisa tiga kali. Dulu bila musim kemarau, sering gagal panen karena kurang air. Tetapi sekarang tidak lagi,” tandasnya.

Pemprov Jateng sendiri terus mengembangkan potensi energi baru terbarukan. Saat ini sudah ada sekitar 2.000 desa mandiri energi di Jateng. Untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga surya, telah dilakukan di beberapa sektor. Di antaranya di pondok pesantren, pelaku UMKM, serta pertanian.

Riyan