blank

Oleh : Ari Rahmawati, S.Pd

Saat ini, semua bidang pendidikan semakin maju pesat. Contoh konkritnya adalah munculnya banyak metode yang dapat digunakan untuk memudahkan guru saat pembelajaran. Karena itu guru yang hanya mengandalkan metode konvensional didalam membimbing peserta didik akan tertinggal jauh dengan para pendidik yang telah berani menerapkan metode-metode baru didalam proses pembelajaran.

Keberadaan metode-metode baru yang saat ini sedang di perkenalkan kepada peserta didik tujuan adalah untuk mempermudah dan mempercepat kemajuan manusia dalam mengoptimalkan potensi dirinya, termasuk mengolah pikirannya. Perkembangan metode-metode baru ini memerlukan banyak waktu dalam kurun waktu yang sangat singkat ini.

Penggunaan metode Mind Mapping secara positif didalam pembelajaran memberikan dampak yang sangat baik untuk siswa didalam pembelajaran utamanya dalam keterampilan menulis.

Sejak sekolah memulai untuk Pertemuan Tatap Muka 100%, para peserta didik yang sudah terbiasa dengan adanya gawai didalam kehidupan mereka, kemudian  harus berinteraksi dengan guru. Ini juga menyisakan persoalan. Oleh karenanya dengan adanya metode-metode baru ini dirasa sangat tepat sebagai wadah agar memudahkan para pendidik dan peserta didik dalam mengikuti Pertemuan Tatap Muka (PTM)

Bagi para guru beserta peserta didik juga harus dapat secara mandiri dengan mengkolaborasikan bahan ajar yang sesuai maupun berita terkini dari sumber lain selain dari materi yang disampaikan di dalam pembelajaran.

Untuk mengantisipasi hal-hal tersebut diperlukan satu kegiatan yang sangat penting yaitu kemampuan menulis. Kemampuan menulis ini didalam pembelajaran Bahasa Inggris sangatlah penting yaitu sebagai wadah mengeksplor aspirasi mereka melalui kecakapan menulis.

Oleh karenanya kecakapan ini juga harus didukung oleh metode yang tepat yaitu dengan metode mind mapping. Karena pada tahap ini peserta didik dilatih untuk dapat menulis satu kalimat demi satu kalimat dengan teks yang sebelumnya telah dibuat, sehinggga peserta didik tidak akan merasa canggung karena mereka belum bisa menulis satu deskripsi barang/benda secara detail, melainkan hanya menulis deskripsi sebuah benda/seseorang secara detail. Sehingga metode mind mapping ini memang dirasa sangat tepat dalam mengasah kemampuan siswa khususnya pada kemampuan menulis mereka.

Budaya dalam memperkenalkan hal-hal baru di dalam dunia pendidikan memang terkadang tidak serta merta akan diserap penuh oleh peserta didik. Akan tetapi dengan adanya pengetahuan tentang pemahaman yang kita berikan sedikit demi sedikit akan memberikan pengetahuan kepada siswa.

Metode-metode baru yang digunakan bukanlah satu-satunya penyebab rendahnya kemampuan menulis peserta didik di Indonesia. Beberapa penyebab lainnya antara lain pendekatan yang digunakan, media yang diberikan kepada peserta didik, kosakata yang dimiliki oleh siswa. Namun jika diimbangi dengan upaya membangun budaya literasi baik lewat media buku pembelajaran maupun melalui internet, seharusnya hal ini tidak menjadi masalah.

Dalam hal ini upaya yang dilakukan di SMK Negeri 1 Batealit melalui peran guru dengan menggalakkan literasi baca oleh peserta didik baik melalui online maupun buku pembelajaran yang bertujuan untuk menumbuhkan rasa ingin tahu, dan memperkenalkan buku-buku atau bacaan yang menyenangkan.

Sebagai media pembelajaran dapat berupa gambar-gambar yang menarik yang dapat dideskripsikan secara detail dengan melihat dari aspek ukuran, warna dan lain-lain.

Penulis adalah Guru Bahasa Inggris SMK N 1 Batealit / Editor Dhedy