blank
INFLASI - Rakor High Level Meetig, Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kota Tegal, di Hotel Premiere Kota Tegal. (foto: Sutrisno)

TEGAL (SUARABARU.ID) – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Tegal berupaya menjaga agar angka inflasi ditargetkan di angka 6 persen pada akhir Tahun 2022.

Outlook inflasi Kota Tegal, pada November 2022 mengalami inflasi sebesar 0,21 persen (mtm) setelah pada bulan sebelumnya mengalami deflasi sebesar 0,07 persen (mtm). Secara tahunan inflasi Kota Tegal tercatat sebesar 6,36 persen (yoy) lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 6,63 persen (yoy) meskipun masih berada di atas inflasi Jawa Tengah sebesar 5,81 persen (yoy) dan inflasi Nasional sebesar 5,42 persen (yoy).

“Untuk mengendalikan Inflasi butuh kerjasama seluruh stakeholder yang ada, minimal agar angka inflasi tidak tertinggal jauh dengan angka inflasi pusat,” kata Walikota Tegal, Dedy Yon Supriono saat Rakor koordinasi (Rakor) High Level Meeting (HLM) TPID Kota Tegal, di Hotel Premiere Kota Tegal, Senin (26/12/2022).

Dalam rakor tersebut juga terungkap, komoditas utama penyumbang inflasi bulanan Kota Tegal adalah rokok kretek filter, telur, ayam ras, rokok kretek, minyak goreng, dan jeruk. Sementara untuk komoditas utama penyumbang deflasi bulanan Kota Tegal terdiri dari cabai merah, cabai rawit, bawang merah, ikan kembung/banyar, dan anggur.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tegal, Muhammad Taufik Amrozi menjelaskan Realisasi Program Pengendalian Inflasi Semester II 2022 TPID Kota Tegal yang terdiri dari Operasi Pasar Mudah dan Bazar Pangan Murah, Program Kampung Peduli Inflasi, Peningkatan Pemanfaatan Alat Pertanian, Kerjasama Antar Daerah, Penguatan Digitalisasi Data Pangan, Imbauan Belanja Bijak dan Tidak Panic Buying serta Realisasai bantuan Sosial Pemda menggunakan APBD, sebagai upaya pengendalian inflasi, telah disalurkan bantuan sosial kepada masyarakat terdampak menggunakan anggaran APBD.

Taufik menambahkan perkembangan harga terkini komoditas yang mengalami kenaikan harga pada minggu ketiga Desember 2022 dibandingkan minggu kedua Desember 2022 antara lain beras, daging ayam ras, dan bawang putih.

Faktor pendorong kenaikan harga antara lain peningkatan permintaan menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2023, keterbatasan pasokan bawang putih, penurunan produksi beras yang didorong musim tanam padi dan penurunan CBP seiring masifnya program KPSH Perum Bulog.

Sementara itu, komoditas yang mulai menunjukkan peningkatan harga pada minggu keempat Desember 2022 adalah daging ayam ras, bawang putih, dan minyak goreng.

Sedangkan untuk proyeksi inflasi Desember 2022 dengan memantau perkembangan terkini dan berbagai indikator harga, pada bulan Desember 2022 Kota Tegal diprakirakan akan terjadi inflasi dengan bias atas.

Prakiraan ini, menurutnya, terutama didorong oleh pola musiman momentum Hari Natal dan menjelang Tahun Baru 2023. Sehingga diperkirakan akan terjadi peningkatan mobilitas masyarakat yang dapat mendorong peningkatan permintaan yang mempengaruhi peningkatan harga transportasi dan bahan pangan di tengah masuknya musim hujan di beberapa daerah sentra produksi.

Sutrisno