Usulan skema baru sebagaimana disebut terakhir yaitu klaster pendampingan pembangunan, klaster mengembangkan perangkat lunak video game (game programming), okupasi junior web programmer, okupasi manajer budidaya tanaman obat rimpang, dan klaster produksi benih tanaman.

Selain itu juga meliputi okupasi teknisi akuntansi muda, okupasi koordinator pencarian dan penyelamatan, okupasi dokter perusahaan, okupasi juru bahasa isyarat dengar, okupasi penerjemah tersumpah, klaster pelaksanaan sport massage.

Serta klaster kepemanduan wisata penyelam, klaster melindungi warisan budaya tak benda melalui pencatatan, dan skema okupasi teknisi pemetaan dan sistem informasi geografis, terangnya.

Masih dalam kesempatan sama Ketua LSP UNS, Dr. Aniek Hindrayani menjelaskan, setelah skema baru mendapat lisensi dari BNSP, akan dilaksanakan asesmen secara reguler sebanyak enam kali.

“Asesmen ini mengikuti periode wisuda di UNS. Saat ini, UNS memiliki 184 program studi dengan lebih dari 45.000 mahasiswa. LSP UNS terus meningkatkan jumlah skema guna memenuhi kebutuhan profesi sesuai profil lulusan mahasiswa UNS sesuai amanat Rektor UNS yang mewajibkan lulusan prodi di Sekolah Vokasi untuk memiliki minimal satu sertifikat kompetensi sesuai bidangnya,” jelasnya.

Bagus Adji