blank
Penyediaan 1000 porsi menu bergizi seimbang untuk mencegah stunting di Wonosobo. Foto : SB/dok LP3EM Unsiq

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Universitas Sains Al Qur’an (Unsiq) Jawa Tengah di Wonosobo ikut ambil bagian pada pemecahan Rekor Muri, dalam penyajian 14.000 porsi menu bergizi untuk mencegah stunting secara serentak di Jawa Tengah.

Dalam kegiatan tersebut Unsiq menyediakan 1.000 porsi menu bergizi untuk 10 desa lokus stunting di Wonosobo yang menjadi dampingannya. Masing-masing desa dampingan mendapatkan 100 porsi menu bergizi seimbang.

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Unsiq Ika Purnamasari, Selasa (29/11/2022), menyatakan 10 desa lokus stunting di daerahnya meliputi : Tambi, Tieng (Kejajar), Pagerejo, Purbosono, Candimulyo (Kertek), Gondowulan, Tanjunganom (Kepil), Besani (Leksono), Slukatan (Mojotengah) dan Kaliwiro (Kaliwiro).

“Penyediaan 14.000 porsi menu bergizi secara serentak merupakan puncak kegiatan pendampingan perguruan tinggi (PT) melalui program gotong royong cegah stunting (Gong Ceting) di Jawa Tengah,” ujar perempuan bergelar S Kep, Ns dan M Keb, itu.

Banyak Program

blank
Penyediaan 1000 porsi menu bergizi seimbang dilakukan untuk mencegah kasus stunting. Foto : SB/dok LP3EM Unsiq

Dalam pendampingan program Gong Ceting di Jateng itu, sebutnya, ada 140 desa lokus stunting di Jateng. 140 desa tersebut didampingi 14 PT di Jateng dan DIY, termasuk Unsiq, di bawah koordinasi Universitas Alma Ata Yogyakarta.

“Unsiq Jateng di Wonosobo sendiri telah banyak melakukan berbagai program untuk mencegah stunting. Seperti pemilihan dan pelatihan duta remaja cegah stunting dan Bapak Kawal Air Bersih dan Sanitasi Layak (Pakwalisanak),” katanya.

Kepala LP3EM Unsiq Jateng, Dr Ahmad Khoiri, SPd MPd menambahkan program Pakwalisanak merupakan upaya pengembangan program promosi kesehatan untuk perubahan perilaku masyarakat melalui pemberdayaan bapak-bapak yang sadar air bersih dan sanitasi layak di lingkungan setempat.

“Sedang pemilihan dan pelatihan duta remaja cegah stunting sebagai upaya menjadikan kalangan remaja di 10 desa lokus stunting di Wonosobo sebagai pioner pendampingan dan pencegahan kasus stunting. Mereka akan selalu kampanye tentang hidup sehat dan bersih di masyarakat,” tandasnya.

Muharno Zarka