blank
Usai melepas tim Jelajah Energi Jateng Jilid 2, Wagub Jateng, Taj Yasin Maimoen jajal mobil listrik. Foto: Ning Suparningsih

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Wakil Gubernur (Wagub) Jateng, Taj Yasin Maimoen melepas tim ‘Jelajah Energi Jateng Jilid 2’, di halaman kantor Dinas ESDM Jateng, Kamis (10/11/2022).

Taj Yasin menyebut, saat ini masyarakat di beberapa daerah di Jawa Tengah telah memanfaatkan limbah di lingkungan sekitar. Seperti limbah dari industri tahu, limbah kotoran ternak yang diolah menjadi energi gas yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan memasak, serta memanfaatkan sampah dan limbah plastik bekas pembungkus minuman instan menjadi balok aluminium.

“Kita harus berterimakasih kepada masyarakat Jawa Tengah. Di beberapa daerah mereka sudah tidak menggunakan gas elpiji, tetapi menciptakan gas dari limbah kotoran ternak dan limbah industri tahu. Begitu pula masyarakat di Kabupaten Semarang yang bekerja sama dengan komunitas disabilitas membuat aluminium dari sampah dan plastik bungkus kopi,” tuturnya.

Sementara Kepala Dinas ESDM Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko mengatakan, tim Jelajah Energi Jateng Jilid 2 ini mengangkat tema “Akselerasi Transisi Energi di Lingkup Industri dan Kampung Iklim”, akan menjelajah ke beberapa kabupaten/kota di Jateng.

“Diantaranya di Kabupaten Demak, Kudus, Karanganyar Klaten, dan Kota Surakarta,” kata Sujarwanto.

Sujarwanto menjelaskan, jelajah energi dilaksanakan dengan tujuan mengangkat isu transisi energi di Jawa Tengah berbasis industri hijau dan program Kampung Iklim, diseminasi informasi dalam hal urgensi bertransisi energi kepada masyarakat di Jateng, meningkatkan eksposur industri hijau dan program Kampung Iklim di Jateng.

Menurutnya, pengembangan energi terbarukan dan transisi energi di Jawa Tengah tidak terlepas dari peran serta pihak-pihak non-pemerintah, baik kerja sama dengan swasta maupun masyarakat. “Keberhasilan transisi energi ini akan
memberikan beragam manfaat kelak,” tukasnya.

Usai melepas tim jelajah energi, Wagub mencoba kemampuan mobil listrik Ioniq 5 sejauh 6 kilometer di Kota Semarang.

Setelah menjajal dari kantor dinas ESDM Jateng menuju Lapangan Pancasila, Wagub mengaku terkesan dengan tarikan mobil listrik yang sangat ringan, atau tidak berbeda dengan mobil berbahan bakar minyak.

Menurut Wagub mobil listrik tarikannya
tidak kalah dengan mobil yang menggunakan bensin maupun solar.

Wagub menambahkan, yang harus diperhatikan dari kendaraan bertenaga listrik adalah bagaimana mengubah pola pikir masyarakat agar menggunakan Energi Baru Terbarukan (EBT).

Diketahui, berbagai upaya dan terobosan dilakukan pemerintah dan masyarakat untuk mendorong pemanfaatan energi terbarukan.

Ning Suparningsih