(SUARABARU.ID) – MotoGP memang sudah mengalami pergantian generasi.
Para pembalap masa lalu yang jadi idola para penggemar perlahan mulai meninggalkan MotoGP.
Para pembalap jempolan seperti Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, dan Dani Pedrosa memutuskan untuk gantung helm.
Yang terkini, Andrea Dovizioso memutuskan untuk mengakhiri kariernya.
Kini, MotoGP diisi banyak pembalap muda yang didominasi dari Spanyol dan Italia.
Sebut saja Francesco Bagnaia, Joan Mir, Alex Rins, Enea Bastianini, dan Jorge Martin.
Satu-satunya pembalap masa lalu yang masih tersisa adalah Marc Marquez.
Musim ini Marquez lebih banyak menghabiskan waktu di luar lintasan untuk melakukan pemulihan cedera lengan kanannya.
Pergantian generasi ini diyakini menjadi salah satu pemicu menurunnya jumlah penonton MotoGP.
Pemegang gelar juara dunia lima kali, Jorge Lorenzo, menyatakan saat ini tidak ada yang meragukan masalah tingkat kompetitif MotoGP.
Dari balapan ke balapan, tidak ada satu pembalap yang benar-benar mendominasi.
Penentuan gelar juara dunia juga harus dilakukan hingga balapan terakhir, Grand Prix (GP) Valencia, Minggu (6/11/2022).
‘’Kecuali Honda, semua motor sudah memenangi balapan. Ada banyak pembalap yang bertarung di depan, tapi tidak ada pemimpin yang jelas menang dan mendominasi,’’ ungkap Lorenzo seperti dikutip dari Motorsport Total.
Pria berkebangsaan Spanyol ini menilai belum ada pembalap karismatik.
Hingga saat ini, nama besar para pembalap seperti Casey Stoner, Dani Pedrosa, Valentino Rossi, dan Lorenzo masih memiliki magnet tersendiri bagi penggemar MotoGP.
‘’Teknologi yang dikembangkan para pabrikan saat ini juga memberikan pengaruh pada penurunan jumlah penggemar MotoGP. Saat ini sangat minim aksi salip menyalip yang disukai oleh para penonton,’’ jelasnya.
Aerodinamika, lanjut Jorge, juga memainkan peran besar karena mencegah manuver menyalip.
‘’Pembalap saat ini tak memiliki karakter seperti empat atau lima pembalap yang kami miliki saat itu,’’ tandasnya.
mm
